Menu

TNI dan POlisi Saling Gesek di Sumut, 2 Jenderal Turun Tangan

Siswandi 28 Feb 2020, 23:44
Pangdam Bukit Barisan Mayjen Sabrar Fadhilah dan Kapolda Sumut Irjen Martuani Sormin. Foto: int
Pangdam Bukit Barisan Mayjen Sabrar Fadhilah dan Kapolda Sumut Irjen Martuani Sormin. Foto: int

RIAU24.COM -  Gesekan antara anggota Polri dan TNI, terjadi di Tapanuli Utara (Taput), Sumatera Utara (Sumut). Gesekan itu terjadi diduga akibat salah paham. Namun hal itu sempat membuat terjadinya kerusakan di kantor Polsek Pahe Julu. Untuk menyelesaikan masalah, dua jenderal pun langsung turun tangan.

Dilansir detik, Pangdam Bukit Barisan Mayjen Sabrar Fadhilah dan Kapolda Sumut Irjen Martuani Sormin melakukan pertemuan di Kodam I Bukit Barisan, Medan, Jumat (28/2/2020).

Diduga gesekan ini berawal saat ada anggota Kompi A Batalyon 123 yang melintas di Jalan Lintas Sumatera di Taput. Anggota TNI yang ingin kembali ke markas mengira terjadi kemacetan disebabkan razia. Padahal ada penanganan truk terguling.

Anggota TNI yang terburu-buru kemudian mengambil jalur pintas melawan arah. Momen ini jadi pangkal pemicu salah paham berujung keributan.

"Ini hanya kesalahpahaman. Kemacetan ini mereka tidak tahu. Bisa jadi anggota kita ini, karena merasa perlu ke induk satuannya di batalyon. Dianggap apakah razia dan lain sebagainya ternyata kan truk Fuso terguling," ujar Irjen Martuani.

Dia mengatakan kejadian serupa tak boleh terulang lagi demi menjaga soliditas TNI-Polri. Martuani mengatakan dirinya dan Mayjen Fadhilah bakal ke Taput mengecek lokasi kejadian.

Senada dengannya, Fadhilah memastikan bakal mengecek dan melakukan tindakan terhadap anggotanya jika bersalah.

"Iya, itu jadi berefek, akibat dari itu mungkin panas, mendengar berita-berita entah dari mana," tutur Fadhilah.

Fadhilah memastikan anggotanya yang terlibat perusakan bakal dijatuhi sanksi. Selain itu, dalam gesekan ini menyebabkan ada korban terluka.

"Jelas. Tadi saya sudah sampaikan bahwa proses sedang berlanjut. Berikan waktu karena kan ini tidak bisa cepat-cepat supaya tepat. Tapi saya yakini bahwa yang salah pasti akan kita tindak tegas," kata Fadhilah. ***