Menu

Tragis, Turis Asal Prancis Ini Tergelincir dan Tewas Seketika Saat Mendaki Bukit Tabur Dengan Pacarnya

Devi 28 Feb 2020, 08:52
Tragis, Turis Asal Prancis Ini Tergelincir dan Tewas Seketika Saat Mendaki Bukit Tabur Dengan Pacarnya
Tragis, Turis Asal Prancis Ini Tergelincir dan Tewas Seketika Saat Mendaki Bukit Tabur Dengan Pacarnya

RIAU24.COM -  Anda mungkin pernah mendengar tentang Bukit Tabur yang populer di Taman Melawati, sebelumnya bernama Ampang Jaya, terutama jika Anda seorang pejalan kaki yang rajin dan menyukai alam luar yang menyenangkan. Tempat ini sangat populer tetapi juga menantang dan banyak kecelakaan telah terjadi di sana sebelumnya. Korban terakhir yang diklaim bukit itu adalah seorang turis Prancis, yang terpeleset dan jatuh hingga tewas pada hari Rabu (27 Februari).

Dilansir dari NST, turis Prancis bernama Martin Simon Nathan, 29, sedang mendaki bukit bersama pacarnya di sore hari ketika tragedi itu menimpa. Mereka telah mendaki selama satu jam ketika kecelakaan itu terjadi dan Nathan terpeleset dan jatuh ke kematiannya sekitar pukul 14:30.

Kepala Kepolisian Ampang Jaya Asisten Komisaris Noor Azmi Yusoff mengatakan polisi menerima telepon sekitar pukul 16:00 dan sebuah tim yang terdiri dari 68 personil Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan serta polisi dikerahkan. Pencarian Nathan dibantu oleh anggota Departemen Kehutanan dan organisasi non-pemerintah Bencana Rescue Malaysia.

Sayangnya, tim menemukan Nathan tidak sadarkan diri sekitar pukul 18:45 dengan cedera kepala parah. Dia dinyatakan meninggal di tempat kejadian. Polisi mengatakan bahwa berdasarkan investigasi awal tidak ada unsur kriminal. Jenazah Nathan diangkut dari jalan setapak ke kaki gunung sekitar pukul 22.35 karena tim harus menemukan cara agar ambulan masuk.

Ini karena medan yang berbahaya dan kegelapan yang jatuh pada waktu itu membuat mereka sulit melakukannya. Tubuh Nathan dikirim ke Unit Forensik Rumah Sakit Ampang untuk pemeriksaan mayat. Ini bukan pertama kalinya seorang pejalan kaki mengalami kecelakaan atau kematian yang tercatat di Bukit Tabur.

Medan ini terkenal menantang tetapi karena begitu dekat dengan pusat kota, banyak pejalan kaki yang memilih berpetualang menuju ke sana selama akhir pekan. Ini memiliki medan yang kasar, batu-batu berbentuk pisau cukur dan tetesan vertikal yang tak kenal ampun. Beberapa pejalan kaki membuat kesalahan dengan meremehkan jalan setapak atau tidak siap dengan peralatan yang tepat. Penting juga untuk berkelompok atau dengan pendaki berpengalaman.

 

 

 

R24/DEV