Bikin Kaget, Setelah Sekian Lama Bungkam, Begini Komentar Amien Rais Soal Kongres PAN di Kendari
Jadi ini dimulai dengan sebuah kerusakan dan yang saya lihat lagi, saudara-saudaraku, waktu itu suasana di kongres itu seperti seolah-olah kongres para teroris. 1.300 polisi dikerahkan, di halaman hotel, kemudian di lobby, di seluruh lorong lobby ada pagar betis, bahkan juga ada beberapa ratus barangkali Brimob kiriman dari Makassar.
Saya nggak menyalahkan polisi. Tapi ini agak berlebihan. Peserta kongres yang punya hak pilih itu 590, yang datang polisinya 1.300. Seolah-olah satu orang diawasi 2 polisi. Dan yang lebih berat lagi, yang ini harus dituntaskan, kita minta pertanggungjawaban saudara ketua kemarin ini ya. Bagaimana mungkin ada puluhan penyusup badannya besar, ada tato, tanpa pakaian yang rapi, tapi semua dikalungi dengan peserta peninjau. Ketika disuruh keluar tidak mau.
Nah ini, kongres nasional tidak lazim sama sekali. Tidak ada pandangan umum, tidak ada laporan pertanggungjawaban, LPJ, tidak ada narasi mau ke mana 5 tahun PAN ke depan, tidak ada resolusi, tidak ada apa-apa, ya.
Kemudian cuma ditutup, pembukaan tanggal 10 Februari malam, di lapangan. Kemudian tanggal 11 sudah selesai. Yang penting sudah ganti pemilihan, ketok palu, kemudian formatur tunggal. Dan masyaallah, 30 kader peserta PAN ada yang luka ringan dan 6 luka berat.
Nama-nama ada semua. Saya sampai tidak tahan menitikkan air mata ketika kepala mereka mengalir darah. Kemudian jahitan sampai 10 jahitan, ada yang lehernya, pokoknya saya tidak kuasa menceritakan ini. Semuanya itu 30 dari peserta yang mendukung Mulfachri-Hanafi. Ini harus ada pertanggungjawabannya.
Alhamdulillah Bapak Kapolda Sultra sudah menyampaikan, 3 pentolan penyusup huru-hara. Semuanya bukan peserta PAN. Artinya apa? Siapa yang memasukkan? Jadi ini sekali lagi ini luar biasa.