Penelitian: Kanker Kandung Kemih Dapat Terdeteksi 10 Tahun Sebelumnya Hanya Menggunakan Tes Sederhana Seperti Ini
RIAU24.COM - Kemajuan yang dibuat dalam bidang medis dianggap sebagai salah satu pencapaian paling mengesankan di abad ke-21. Penyakit yang tidak ada obatnya selama 50 tahun yang lalu sekarang sedang diteliti dengan sangat hati-hati. Seperti yang kita tahu, kanker adalah salah satu penyakit mematikan yang hingga kini para ilmuwan masih memperjuangkan untuk menemukan obat dan sumbernya. Dengan penelitian terbaru ini, tampaknya ada harapan untuk mendeteksi dini kanker yang bisa menyelamatkan banyak nyawa.
Kanker kandung kemih adalah kanker paling umum keempat yang terjadi pada pria dan sekitar 50% kasus dapat dicegah. Menurut sebuah studi baru-baru ini oleh Badan Internasional untuk Penelitian Kanker, kanker kandung kemih dapat dideteksi sepuluh tahun sebelum diagnosis hanya melalui tes urin sederhana dengan biomarker. Tes ini bekerja dengan mendeteksi mutasi genetik pada organ.
Dalam penelitian tersebut, para ilmuwan mengambil sampel urin dari kelompok uji sebanyak 50.000 dari pria yang berusia 40 hingga 75. Berdasarkan New Atlas, temuan yang diambil dari 131 orang menunjukkan bahwa 30 orang dari kelompok uji didiagnosis menderita kanker setelah sepuluh tahun. Dari itu, 14 orang yang memiliki mutasi pada gen mereka akan mengidap penyakit kanker lima tahun kemudian. Tes ini bisa sangat membantu karena kanker kandung kemih biasanya terdeteksi pada menit terakhir yang membuat peluang bertahan hidup sangatlah kecil. Deteksi dini menyelamatkan nyawa!
Sampai sekarang, satu-satunya metode deteksi adalah sitoskopi di mana kamera dimasukkan ke dalam kandung kemih pasien untuk konfirmasi ketika gejala ditemukan. Gejala-gejala untuk kanker kandung kemih meliputi:
- Darah dalam urin
- Kehilangan kontrol kandung kemih
- Nyeri di daerah panggul
- Kaki bengkak
- Penurunan berat badan
Kanker ini terkait dengan kebiasaan merokok dan juga paparan bahan kimia dalam plastik dari tempat kerja. Perawatan untuk kanker kandung kemih termasuk operasi, radioterapi atau kemoterapi.
Jika metode ini dapat digunakan secara luas, pasti dapat menyelamatkan banyak nyawa dan juga hemat biaya. Ini jelas merupakan penemuan yang luar biasa di bidang onkologi dan kami ingin mengucapkan selamat kepada para ilmuwan di baliknya.
R24/DEV