RIAU24.COM -  India, konsumen emas terbesar kedua di dunia, telah menemukan ladang emas dengan cadangan lebih dari 3.000 ton di negara bagiannya yang paling padat penduduknya, kata seorang pejabat pemerintah, Sabtu (22 Februari 2020).

India menambang antara 2 hingga 3 ton emas setiap tahun, mengandalkan impor mahal untuk memenuhi hampir semua permintaannya, yang rata-rata mencapai 843 ton per tahun selama 10 tahun terakhir.

Rasa lapar akan emas - yang digunakan secara luas dalam perhiasan, sebagai persembahan kepada Dewa dan dalam pernikahan mewah - menelan biaya India lebih dari US $ 31 miliar pada impor tahun lalu, menjadikan logam itu barang impor terbesar kedua setelah minyak mentah.

Departemen federal dan negara bagian telah menemukan jejak emas di distrik Sonbhadra di Uttar Pradesh utara setelah mensurvei daerah itu selama lebih dari 10 tahun, kata Roshan Jacob, kepala departemen pertambangan di negara bagian Uttar Pradesh.

"Di Son Pahadi, kami telah menemukan 2.940 ton ... di daerah Hardi Pahadi, 646 kg bijih telah dilacak," kata Jacob kepada Reuters, merujuk pada dua area tempat bijih emas ditemukan.

Negara sekarang mencari izin hutan dan lingkungan setelah itu akan membuka cadangan untuk penawaran, kata Jacob.

Tingkat konsentrasi emas di daerah tersebut sekitar 3 gram per ton bijih dan negara tersebut bekerja dengan Survei Geologi India untuk menentukan berapa banyak emas yang dapat diekstraksi dari ladang, tambahnya.

India telah berulang kali mempertimbangkan rencana untuk menghidupkan kembali sekelompok tambang emas era kolonial di negara bagian Karnataka selatan tetapi proyek tersebut gagal lepas landas karena prediksi output rendah dan biaya tinggi yang terlibat.

 

 

R24/DEV