Mahasiwa Rohil Gelar Dialog Intelektual Tentang Revolusi Industri 4.0
RIAU24.COM - BAGANSIAPIAPI-Himpunan Mahasiswa Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (Himaprodi KPI) Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Ar-Ridho Bagansiapiapi Rohil menggelar dialog intelektua dengan tema “Peran Kampus dan Komunikasi di era Revolusi Industri 4.0 Terhadap Kemajuan Negeri Seribu Kubah”.
Dialog ditaja Jum’at (21/2/20) malam di Cafe Jon Jalan Mawar Bagansiapiapi, dengan tiga narasumber, Budi Setiawan, M.Pd, Ketua STAI Ar-Ridho, Junaidi, M.Ikom, Ketua Prodi KPI, dan Noprio Sandi, ST, Dosen Luar Biasa/Praktisi STAI Ar-Ridho.
Ketua Himaprodi KPI, Riki Dermawan menyatakan, untuk pertama kali, mahasiswa menggelar dialog di luar kampus, dengan peserta sejumlah mahasiwa dari berbagai prodi, langkah ini untuk menghadapi revolusi industri 4.0.
Jermain, salah seorang mahasiswa menanyakan strategi apa yang harus diterapkan dalam menghadapi revolusi industri 4.0 agar tidak terjadi banyaknya pengangguran, mahasiswa lain menanyakan strategi kampus dalam menarik orang agar mau kuliah di STAI Ar-Rihdo.
Secara marathon, tiga narasumber memberi jawaban, Budi Setiawan, M.Pd menyatakan, strategi kampus dalam menarik orang agar mau kuliah di STAI Ar-Ridha, pihak kampus terus melakukan pembenahan. “Tahun ini, kita mengisi KRS dengan sistem online, melibatkan mahasiwa sebagai panitia penerimaan mahasiswa baru, menawarkan banyak beasiswa, kemudahan dalam biaya perkuliahan, kedepan perlu menyediakan mata kuliah khusus mengenai Information and Communication dan Technologi,” jawabnya.
Junaidi, M.Ikom menjawab, tujuh bidang pekerjaan yang akan bertahan di era 4.0, industri kreatif, teknologi informasi, profesional, manager, layanan kesehatan, pendidikan dan jasa konstruksi.
Sementara itu, Noprio Sandi, ST berpesan agar mahasiwa STAI Ar-Ridho mengambil peran pada 16 sub sektor ekonomi kreatif, antara lain; film Animasi dan video, aplikasi dan pengembangan permainan, arsitektur, desain interior, desain komunikasi visual, desain produk, fashion, fotografi, kriya, kuliner, musik, penerbitan, periklanan, seni pertunjukan, seni rupa, televisi dan radio.***