Menu

Gerindra Nilai Hasil Survei Indo Barometer Upaya Penggiringan Opini: Dibuat Orang yang Kontra Anies Baswedan

M. Iqbal 20 Feb 2020, 09:47
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan

RIAU24.COM - Anggota Fraksi Partai Gerindra DPRD DKI, Syarif menilai jika hasil survei yang dilakukan oleh Indo Barometer dijadikan upaya penggiringan opini untuk menggerus citra Gubernur DKI Anies Baswedan.

"Survei itu penggiringan opini untuk men-down grade Pak Anies. Nyaris berhasil tapi belum berhasil," ujar Syarif dilansir dari Tempo.co, Kamis, 20 Februari 2020.

Untuk diketahui, survei Indo Barometer tersebut dilakukan pada 9-15 Januari 2020 dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling yang melibatkan sampel sebanyak 1.200 responden dari seluruh Indonesia, dengan margin of error sebesar ± 2,83 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

zxc1

Survei tersebut menyatakan jika masyarakat menganggap Ahok paling berhasil mengatasi masalah banjir dan kemacetan di Jakarta. Ahok mendapat suara hingga mencapai 42 persen sementara Anies Baswedan hanya mendapat 4,1 persen.

Masyarakat bahkan menilai Anies lebih buruk ketimbang Joko Widodo atau Jokowi yang pernah juga memimpin ibu kota. Jokowi mendapat 25 suara dalam survei itu.

Dia juga menilai, survei tersebut memang sengaja dibuat oleh orang yang berseberangan dengan Anies. Terlebih lagi responden dalam survei itu adalah orang di luar DKI.
zxc2

"Saya gak bilang itu survei pesanan. Tapi orang-orang yang kontra dengan Pak Anies yang membuat itu," kata dia lagi.

Dalam survei itu misalnya, kata Syarif, ada pertanyaan apa yang harus diperbaiki dari kebijakan Anies di ibu kota. Tapi, kata dia, yang memberi saran tidak akan bisa memberikan masukan dengan baik karena mereka bukan warga Jakata. "Jadi apa yang mau diperbaiki orang yang ngomong bukan warga DKI. Gak simetris," sebut dia. 

Syarif berujar survei itu mungkin bisa dipertanggungjawabkan secara metodelogi. Namun yang menjadi pertanyaan adalah dalam survei itu mengambil responden di luar DKI. "Itu penggiringan opini," kata wakil Ketua Gerindra tersebut itu.