Mengerikan, Puluhan Pria Bersenjata Membakar Rumah Penduduk dan Membantai Warganya di Mali Tengah
Misi PBB di Mali mengatakan, pihaknya mengirim pasukan reaksi cepat ke desa itu, tempat beberapa orang juga cedera. Itu juga memberikan dukungan udara untuk mencegah serangan lebih lanjut dan mengevakuasi yang terluka, katanya.
Mahamat Saleh Annadif, kepala misi PBB di Mali, mengatakan dia terkejut dan marah dengan serangan itu.
"Ada kebutuhan mendesak untuk memecah spiral kekerasan di wilayah ini," katanya.
Penduduk Mali Tengah telah mengkritik tentara karena gagal melindungi mereka terhadap kekerasan yang telah membuat 200.000 orang kehilangan tempat tinggal dan meninggalkan banyak komunitas tanpa pemerintah daerah atau sarana pertahanan.
Lebih dari 450 warga sipil tewas di Mali tengah tahun lalu oleh kelompok-kelompok bersenjata, menjadikannya tahun paling mematikan di kawasan itu sejak krisis negara itu dimulai pada 2012, menurut Human Rights Watch.
Bentrokan etnis terus berlanjut dan dieksploitasi oleh kelompok-kelompok bersenjata yang bersekutu dengan al-Qaeda dan ISIL (atau ISIS) yang telah merekrut orang-orang dari kelompok etnis Peuhl atau Fulani untuk tujuan mereka.