Konsisten Liput Virus Corona, 2 Jurnalis Warga di Wuhan Ini Tiba-tiba 'Menghilang', Ada Apa?
Video pertamanya, diunggah pada 25 Januari 2020 lalu ke saluran YouTube. Meski dilarang otoritas China, namun rekaman video itu masih bisa diakses melalui jaringan pribadi virtual (VPN).
Beberapa video pertama yang dibagikan itu tentang kegiatan Fang berkeliling kota dan menunjukan situasi di berbagai tempat. Video-video itu ditonton kurang lebih 1.000 kali.
Namun pada 1 Februari 2020, Fang merekam suatu kejadian yang menyita perhatian orang dan telah ditonton lebih dari 200 ribu kali. Dalam rekaman itu, Fang menunjukan delapan mayat yang ditumpuk di dalam minibus di luar rumah sakit di Wuhan.
Setelah video itu viral, Fang menuduh polisi menerobos masuk ke rumahnya pada malam hari yang sama, dan menginterogasi tentang video tersebut. Fang sempat dibawa pergi oleh polisi. Ia kemudian diberi peringatan lalu dibebaskan.
Meski demikian, Fang tidak berhenti. Selanjutnya pada 9 Februari 2020, ia kembali membagikan sebuah video durasi 13 detik dengan tulisan "semua orang memberontak - menyerahkan kembali kekuasaan pemerintah kepada rakyat".
Setelah video itu, akun media sosialnya pun menjadi sunyi.