Perkenalkan, Inilah Roket katyusha Yang Jadi Momok Menakutkan Bagi tentara Amerika di Iraq
RIAU24.COM - Sebuah roket kembali menghantam militer Amerika Serikat di Irak. Kejadian ini dilaporkan terjadi Kamis (13/2/2020) malam, di basis militer Irak K1, yang dipenuhi tentara AS.
Menurut sumber keamanan Irak, roket Katyusha menghantam area terbuka di pangkalan tersebut sekitar pukul 20:45 waktu setempat. Namun AFP melaporkan belum ada korban dari serangan tersebut.
Ini merupakan serangan ke-20 yang ditujukan ke AS, setelah serangan di Kedutaan Besar negeri itu di Baghdad awal Februari lalu. Serangan ini juga merupakan serangan kedua, yang terjadi di pangkalan K1, setelah 27 Desember lalu.
Roket Katyusha seolah menjadi momok yang menakutkan bagi tentara Amerika di Iraq. Mengutip globalsecurity.org, Katyusha merupakan roket yang dibuat pada perang dunia ke II dan menjadi senjata rahasia Uni Soviet. Peluncuran roket ini menggunakan mobil truk dengan jarak tembak hingga 20,4 kilometer dan bisa ditembakkan dalam jumlah banyak secara bersamaan.
Roket ini berukuran kecil dengan daya ledak tinggi tetapi akurasinya rendah dan butuh waktu lebih lama untuk mengisi ulang. Punya nama resmi BM-13, para tentara Uni Soviet menamai roket ini dengan nama Katie.
Pada perang dingin (cold war) di tahun 70-an Katyusha menjadi roket yang cukup populer dan diekspor ke beberapa negara seperti Romania, Yugoslavia hingga Korea Utara.
Nama Katyusha berasal dari judul lagu yang populer saat itu. Itu adalah nama seorang gadis (bentuk panggilan akrab Ekaterina atau Katya) yang merindukan pacarnya yang harus mengikuti wajib militer untuk menjaga perbatasan.
Efek kejut dan menghancurkan pada musuh terutama disebabkan oleh kapasitas baterai Katyusha yang mampu memberikan beberapa ton ledakan hanya dalam beberapa detik untuk mencakup area yang luas. Kekuatan tembakan salvo (tembakan serentak) semacam itu sebanding dengan 70 senjata artileri berat yang digabungkan sekaligus.
Namun, tidak seperti artileri tradisional, Katyusha bisa bergerak dan berpindah dengan cepat di antara titik-titik tembak. Itu membuat mereka sulit dilacak. Rudal Katyusha juga dirancang untuk meninggalkan jejak sekecil mungkin. Karena itu, musuh tidak mungkin mengidentifikasi lokasi baterai dan melakukan serangan balik. ***