Erdogan Kembali Kritik Rusia Karena Lakukan Pembunuhan Masal di Idlib
RIAU24.COM - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengancam tidak akan ada lagi pesawat Suriah yang bisa melintas bebas di Idlib. Erdogan juga menuding Rusia telah melakukan pembunuhan massal di wilayah itu.
"Rezim itu, yang didukung tentara Rusia dan militan Iran secara terus menerus menyerang warga sipil, berkomitmen pada pembunuhan massal dan pertumpahan darah," tegas Erdogan, mengutip AFP, Rabu 12 Februari 2020.
Turki akan melakukan apapun untuk memukul mundur pasukan Suriah di 12 post observasi di Idlib, wilayah yang diamankan Turki.
"Kita akan melakukan apa pun baik di darat maupun di udara, tanpa keraguan," tegas Erdogan lagi.
Idlib, sebuah kawasan di Suriah, telah ditetapkan sebagai negara yang dilindungi Turki sesuai kesepakatan antara Turki dan Rusia pada Sepember 2019.
Perjanjian ini disepakati di Sochi, yang memuat gencatan senjata di wilayah konflik Suriah, oleh Turki, Rusia dan juga Iran. Turki dan Rusia memang berseberangan dalam krisis Suriah. Rusia mendukung pemerintahan Presiden Bashar al-Assad.
Krisis di Suriah sudah terjadi sejak 2011 lalu. Pada Selasa 11 Februari 2020 lalu, dua tank Suriah dan satu markas amunisi dihancurkan tentara Turki. Sebelumnya, Kedua tentara terlibat konflik senjata. Tidak hanya tentara ketegangan keduanya juga memakan korban warga sipil.
Dalam perang ini, Turki didukung penuh oleh AS. Bahkan AS siap mengirimkan bantuan militer jika diperlukan, mengingat posisi Turki sebagai bagian dari NATO.
Sumber: RMOl