Gara-gara Alat Kontrasepsi, Wanita Ini Harus Kehilangan Rahim, Indung Telur, dan Kakinya Diamputasi
Smith mengatakan ketika ia bangun dari operasi di tanggal 13 Desember, ia memperhatikan bahwa ia dipotong tiga kali, dan ia diberitahu bahwa alat kontrasepsi itu pecah berkeping-keping dan ‘lari’ ke livernya.
Smith mengatakan bahwa ia boleh pulang meskipun masih berdarah-darah, tetapi akhirnya harus dilarikan kembali ke rumah sakit. “Saya mengalami perdarahan dalam,” kata Smith. “Setelah operasi, ibu saya diberitahu bahwa ketika mereka mengoperasi, indung telur saya hitam dan mereka harus melakukan histerektomi. Setelah operasi saya mengalami syok septik hingga saya berada di ICU selama beberapa minggu.”
Smith mengatakan organ-organ tubuhnya mulai gagal berfungsi, dan dia ditempatkan pada ventilator. “Saya tidak tahu apa yang sedang terjadi atau apa yang akan terjadi,” tulis Smith dalam sebuah esai yang diterbitkan dalam Women’s Health, seperti dilansir dari Fox News.
Dia menghabiskan berminggu-minggu jauh dari putrinya karena dia tidak ingin perlatan medis membuat anaknya takut, dan dia kehilangan rasa di tangan dan kakinya.
"Pada akhir minggu ketiga saya di rumah sakit, sensasi kembali ke tangan saya sementara jari-jari kaki saya mulai menghitam akibat nekrosis, kematian jaringan karena kehilangan aliran darah," tulisnya.
“Pada tanggal 2 Februari, hampir dua bulan setelah operasi pertama saya, saya akhirnya dipulangkan dengan prognosis yang membayangi saya selama berbulan-bulan: Ketika saya merasa siap, saya harus kembali untuk menghilangkan semua jari kaki di kaki kiri saya dan ujung jari kaki kanan saya. " Smith akhirnya diamputasi jari kakinya pada awal Mei, dan mengatakan dia tidak dapat kembali ke sekolah atau salah satu pekerjaan paruh waktunya.