Mengatakan Bahwa Kematian Kobe Bryant Sebagai Karma Seorang Pemerkosa, Ini Hukuman yang Diterima Oleh Seorang Kepala Sekolah di Inggris
RIAU24.COM - Seorang kepala sekolah menengah yang menulis bila Kobe Bryant pantas mati karena mendapat "karma" setelah kecelakaan helikopter fatal legenda NBA, akhirnya memilih untuk mengundurkan diri.
"Menurut saya, karma telah diterima oleh seorang pria hari ini," Liza Sejkora, yang merupakan mantan kepala sekolah SMA Camas di Camas, Washington, memposting di Facebook pada hari di mana mantan Los Angeles Laker tersebut meninggal dunia.
Bryant, putrinya yang berusia 13 tahun bernama Gianna Bryant dan tujuh lainnya tewas ketika helikopter mereka jatuh di California Selatan pada 26 Januari 2020 ketika mereka sedang dalam perjalanan ke pertandingan bola basket. Sejkora meminta maaf setelah kejadian itu, dan mengatakan bahwa dia menyesal telah menulis postingan tersebut.
"Saya punya pengalaman pribadi yang menghasilkan reaksi mendalam," kata Sejkora kepada stasiun ABC Portland, KATU, Selasa. "Ini adalah situasi di mana aku tidak berpikir sebelum memposting, dan aku sangat menyesal tentang itu."
Dia mengundurkan diri pada hari Jumat. "Siswa dan staf layak memiliki lingkungan belajar yang bebas dari gangguan," kata Sejkora dalam sebuah pernyataan.
Inspektur Sekolah Camas Jeff Snell mengatakan komentar Sejkora tidak memenuhi standar yang ditetapkan oleh distrik.