Menu

Siapa Sangka, Ternyata Presiden Jokowi Kerap Jadi Gugup dan Gagap Bila Bertemu Pihak Ini

Siswandi 9 Feb 2020, 00:16
Ilustasi
Ilustasi

RIAU24.COM -  Sosok Presiden Joko Widodo, dikenal sebagai orang yang memiliki temperamen tenang. Khususnya saat berada di hadapan publik. Namun siapa sangka, sebenarnya orang nomor satu di Tanah Air juga sering gugup atau gagap. Khususnya bila bertemu pihak ini. Siapa sosok yang dimaksud? 

Hal itu diungkapkan Presiden Jokowi dalam akun Twitternya. Secara terang-terangan, mantan Gubernur DKI Jakarta ini kemudian mengungkap siapa sosok yang sering membuatnya gugup. 

Dalam unggahan di Twitter resminya, @jokowi, Jokowi mengatakan bahwa wartawanlah yang sering membuatnya gugup. Tak cuma itu, dia juga sering dibikin gagap.

"Tahukah Anda siapa yang kerap membuat saya gugup? Para wartawan. Yang mengejar saya untuk doorstop interview, yang membuat saya kadang-kadang gugup dan gagap, tak siap ditanya sesuatu. Ke mana pun, selalu ikut bersama saya adalah para wartawan," tulis Jokowi, yang dikutip viva, Sabtu 8 Februari 2020.

Pernyataan tersebut dia ungkapkan dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional (HPN) tahun ini. Jokowi lantas mengucapkan selamat kepada insan pers di tanah air.

"Selamat Hari Pers Nasional 2020!" tulisnya lagi.

Media Nasional Terancam
Dalam kesempatan lain, Jokowi menyatakan dukungan penuh terkait harus adanya regulasi untuk melindungi media nasional yang saat ini terancam oleh platform digital dari luar. Hal itu disampaikan dalam sambutannya saat menghadiri Puncak Hari Pers Nasional yang diselenggarakan di halaman Setda Provinsi Kalimantan Selatan, Banjarbaru, Banjarmasin, Sabtu, 8 Februari 2020.

"Tadi malam saya sudah berbincang dengan para pimred (pimpinan redaksi). Saya minta segera disiapkan draf regulasi yang bisa melindungi dan memproteksi dunia pers kita," kata Jokowi disambut tepuk tangan peserta yang hadir.

Jokowi mengakui, memang saat ini belum ada regulasi yang tegas mengatur platform digital beroperasi di Indonesia. Aturan itu dinilai perlu karena sangat menjajah dunia pers saat ini.

"Saya menyerap semua aspirasi. Jangan sampai semuanya diambil oleh platform digital dari luar. Pajak juga tidak bayar, aturan maupun regulasi tidak ada," ujarnya lagi. ***