Menu

China Tuding Indonesia Lebay dan Berlebihan Sikapi Wabah Corona, Ini Tanggapan Airlangga dan Budi Karya

Satria Utama 5 Feb 2020, 11:17
Pemeriksaan virus Corona di bandara
Pemeriksaan virus Corona di bandara

RIAU24.COM -  Dubes Republik Rakyat Tiongkok (RRT) untuk Indonesia, Xiao Qian, menilai Indonesia terlalu 'lebay' dalam menyikapi virus Corona. Ia pun mengimbau pemerintah tidak mengambil tindakan yang berlebihan, seperti menyetop penerbangan dari dan ke China dan menghentikan eskpor produk dari China.

"Menurut kami, dalam situasi ini kita harus tenang, tidak perlu terlalu overreact (bereaksi berlebihan) dan memberikan dampak negatif terhadap perdagangan, investasi dan pergerakan orang," kata Dubes Xiao, Selasa (4/2).

Dia khawatir bahwa keputusan seperti itu dapat merugikan hubungan perdagangan antara kedua negara serta memberikan dampak negatif yang sama-sama tidak diinginkan oleh kedua pihak. 

Lantas, apa tanggapan pihak pemerintah Indonesia? Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto, menegaskan bahwa pemerintah hanya mengikuti protokol kesehatan terkait penyetopan sementara penerbangan Indonesia-China. 

"Sudah dilaporkan Menkes dan kita ikuti Global Health Protocol. Kita basisnya global health protocol," jelas Menko Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (5/2) seperti dilansir merdeka.com.

Sementara, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan kebijakan larangan penerbangan Indonesia-China merupakan hasil kajian untuk mencegah masuknya virus corona. Sejumlah negara lain, kata dia, juga memberlakukan larangan itu.

"Kan yang kita lakukan ini sama yang diberlakukan oleh negara-negara lain. Kita sebetulnya sangat hati-hati untuk melakukan itu," jelas Menteri Budi Karya.

Larangan penerbangan Indonesia-China mulai berlaku per Rabu (5/2), pukul 00.00 WIB. Bagi turis ataupun tenaga kerja China yang kini masih di Indonesia, mereka diberikan fasilitas perpanjangan visa overstay hingga sebulan ke depan.

Pemerintah juga memberlakukan larangan turis China masuk ke Indonesia. Pembatasan itu akan dimonitor setiap dua minggu sekali. Selain rute penerbangan, pemerintah juga berencana melakukan pembatasan impor produk China karena khawatir penyebaran virus corona.***