Anak-anak dan Bayi Para Pengungsi Disiram Gas Air Mata Dalam Demonstrasi di Pulau Lesbos
RIAU24.COM - Polisi Yunani telah menembakkan gas air mata ke ribuan pengungsi dan migran yang terperangkap di pulau Lesbos yang penuh sesak, dimana mereka tidak diizinkan melakukan perjalanan ke daratan di bawah kesepakatan UE-Turki 2016 yang bertujuan membatasi arus migrasi.
Dalam adegan yang menegangkan pada hari Senin, anak-anak dan bayi ikut terperangkap dalam gumpalan gas air mata selama protes yang dilakukan oleh sekitar 2.000 orang.
Bentrokan pecah di sekitar Moria, sebuah kamp terkenal yang dihuni lebih dari 10.000 orang - ribuan lainnya tinggal di kebun zaitun di dekatnya, sebuah situs yang meluap. Kamp yang tepat tidak pernah dirancang untuk menampung lebih dari 3.000 orang.
Para pengunjuk rasa bersatu menentang berlanjutnya penahanan orang-orang di pulau Lesbos dan kondisi kehidupan yang tak tertahankan di dalam kamp.
Dalam rekaman seperti yang dilansir dari Al Jazeera, anak-anak terlihat pulih dari terkena gas air mata yang dilakukan oleh polisi anti huru hara. Beberapa orang memakai masker untuk melindungi diri dari inhalasi. Polisi anti huru hara menembakkan gas air mata untuk mencoba dan memadamkan pengunjuk rasa dan mencegah mereka berjalan kaki ke Mytilene, ibukota Lesbos lebih dari empat mil jauhnya.
Tetapi banyak penduduk Moria yang mencapai kota pelabuhan dan terus melakukan protes di sana pada hari Selasa.