Sindir Peran Ahok di Pertamina, Politisi Gerindra Sebut Jangan Ada Komisaris Rasa Dirut
RIAU24.COM - Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Gerindra, Andre Rosiade, menyindir peran Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Thajaja Purnama (BTP) alias Ahok, dalam rapat kerja antara Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin bersama PLN, Pertamina, dan PGN.
Pasalnya, dalam rapat yang digelar Senin 3 Februari 2020, Ahok tampil begitu dominan.
"Saya kira ada Pak Ahok tadi. Karena yang tampil biasanya Pak Ahok, mungkin ada komisaris rasa dirut," lontarnya, usai rapat.
Dilansir detik, Andre berharap Kementerian BUMN segera mencermati sepak terjang Ahok tersebut. Ia menekankan kewenangan bicara dalam sebuah perseroan dimiliki oleh direktur utama, bukan komisaris utama seperti Ahok.
"Agak menarik tadi, saya kira ada Pak Ahok tadi, karena biasanya yang tampil mewakili Pertamina Pak Ahok. Wakil Presiden acara Pertamina, mungkin ada komisaris rasa dirut," ujarnya lagi.
Dilansir cnnindonesia, pemerintahan Presiden Jokowi beberapa waktu lalu menunjuk Tak hanya menduduki posisi Komisaris Utama, Ahok juga dipercaya sebagai Komisaris Independen Pertamina.
Ketika menjabat, Ahok beberapa kali mengikuti rapat penting. Ia pernah menyambangi Presiden Joko Widodo bersama Nicke. Ahokuga pernah menemui Kepala Staf Kepresidenan Moledoko dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Panjaitan.
Saat bertemu dengan Moeldoko, Ahok menyatakan ingin mengajak diskusi mantan Panglima TNI tersebut tentang keinginan Jokowi menyelesaikan masalah minyak dan gas.
Ia menyatakan ingin segera melaksanakan keinginan Jokowi untuk menggigit mafia migas.
Ahok mengklaim Jokowi dan pemerintahannya sebetulnya sudah mengetahui pihak-pihak yang bermain di migas. "Kami semua, presiden sudah tahu semua. Pak Moeldoko juga sudah tahu. Kalian juga lebih tahu. Lo mancing-mancing aja," ujarnya ketika itu. ***