Terkait Tentang Pembicaraan Damai Dengan Taliban, Ini Informasi yang Disampaikan Utusan AS Kepada Presiden Afghanistan
RIAU24.COM - Utusan khusus Amerika Serikat Zalmay Khalilzad mengatakan kepada Presiden Afghanistan Ashraf Ghani bahwa belum ada kemajuan berarti dalam perundingan damai dengan Taliban.
Namun, Khalilzad mengatakan dia berharap dapat mencapai kesepahaman dengan kelompok tersebut mengenai pengurangan permusuhan, tetapi tidak menawarkan jangka waktu, menurut sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh istana kepresidenan pada hari Sabtu.
Setelah menyelesaikan pembicaraan di Doha, Brussels dan Islamabad, Khalilzad tiba di Kabul pada hari Sabtu di mana ia secara terpisah mengadakan diskusi dengan Ghani dan Kepala Eksekutif Abdullah Abdullah pada pembicaraan AS-Taliban
Menurut kantor Ghani, Khalilzad berharap pembicaraan damai untuk mengakhiri perang 18 tahun akan mencapai kesimpulan.
"Kami sedang menunggu tanggapan yang jelas dari Taliban tentang gencatan senjata atau pengurangan kekerasan yang signifikan dan bertahan lama berdasarkan mekanisme praktis yang dapat diterima oleh rakyat Afghanistan dan pemerintah AS," kata istana yang mengutip pernyataan Khalilzad.
Para pemimpin pemerintah Afghanistan tetap terpecah pada masalah "pengurangan kekerasan" singkat atau gencatan senjata yang komprehensif sebelum kesepakatan akhir dicapai antara AS dan Taliban.
Pekan lalu, Abdullah mengatakan tidak ada prasyarat yang harus ditetapkan untuk perundingan damai, sementara Ghani terus menyerukan gencatan senjata.
Sebelumnya pada hari Sabtu, kedutaan besar AS di Islamabad mengatakan Khalilzad berada di Pakistan pada hari Jumat untuk menggalang dukungan untuk mendapatkan kesepakatan dengan Taliban untuk mengurangi serangan mereka sebagai langkah pertama menuju perdamaian.
Kementerian luar negeri Pakistan mengatakan, pihaknya mendukung perjanjian perdamaian cepat dengan Taliban dan mengulangi seruan Washington untuk pengurangan kekerasan.
Namun serangan oleh pasukan pemerintah Afghanistan dan sekutu AS-nya juga telah menimbulkan kekhawatiran.
R24/DEV