Gara-gara Virus Corona, Penyakit Ini Cenderung tak Diperhatikan, Padahal Kasusnya Masih Tinggi
RIAU24.COM - Tak bisa dipungkiri, perhatian masyarakat di Tanah Air saat ini tengah tersedot dengan keberadaan virus Corona asal China, yang begitu mematikan. Sejauh ini, korban jiwa yang muncul akibat virus ini telah menembus angka 200.
Namun, mungkin jarang yang tahu, Indonesia hingga saat ini masih berjuang melawan infeksi tuberkulosis alias TBC. Hal itu mengingat jumlah pengidap penyakit ini juga tak kalah banyak.
Salah satu kasus TBC terbanyak, berada di wilayah Provinsi Jawa Barat. Hal itu juga tak ditampik Gubernur Jabar Ridwan Kamil. Ia mengakui, hingga saat ini kasus TBC di daerah yang dipimpinnya mencapai 100 ribu.
Sama halnya dengan Corona, TBC juga salah satu penyakit menular yang jika tidak diatasi dengan benar dapat berakibat fatal hingga kematian. Yang mengkhawatirkan, penularannya sangat mudah terjadi. Namun sayangnya, kesadaran masyarakat di Tanah Air tentang hal ini juga dirasakan masih rendah.
Dilansir detik, Direktur Jenderal P2P Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr. Anung Sugihantono membenarkan masyarakat Indonesia memang lebih mudah terkena tuberkulosis dibandingkan novel coronavirus (2019-nCoV).
"Ya bener sekarang kan penderita TBnya ada 845 ribu kira-kira per tahun. Jadi ya saat ini, ya itu," ungkapnya, Kamis (30/1/2020) kemarin di kantornya.
Meski begitu, menurut dr Anung kita harus tetap waspada terhadap wabah novel coronavirus.
"Jadi ya kita nggak boleh mengendorkan kewaspadaan ya di dalam kerangka untuk pelayanan terhadap apapun yang terjadi dengan novel coronavirus ini," pungkasnya.
Nomor 3 di Dunia
Sementara itu, dilansir voaindonesia beberapa waktu lalu, hingga saat ini Indonesia menempati nomor tiga di dunia dengan kasus terbanyak penyakit TBC setelah China dan India. Bahkan 100 ribu nyawa orang melayang setiap tahun di Indonesia atau sama halnya 300 jiwa melayang setiap hari akibat penyakit ini.
Penyakit ini hinggap dan diam-diam menggerogoti paru-paru dan organ tubuh lain pada anak-anak maupun orang dewasa, tidak hanya di perkotaan, tapi juga di pedesaan. Organ yang paling banyak diserang oleh kuman TB adalah paru-paru dengan gejala batuk berdahak yang tidak kunjung sembuh selama lebih dari dua minggu.
Indonesia juga menjadi negara nomor tiga di dunia, dengan kasus TB terbanyak setelah India dan China, padahal jumlah populasi penduduk kedua negara tersebut sudah di atas 1 miliar, sedangkan jumlah penduduk Indonesia hanya 267 juta.
Lalu kenapa bisa menjadi nomor tiga di dunia dengan kasus TB terbanyak? Menanggapi hal itu, Country Director "Koninklijke Nederlandse Centrale Vereniging tot bestridjing der Tuberculose" (KNCV) Indonesia, Erik Post mengatakan, salah satu penyebabnya, karena minimnya kampanye tentang bahaya penyakit ini, khususnya di kalangan kelompok masyarakat miskin.
Oleh karena itu, sejak tahun 1980an KNCV yang bekerja sama dengan USAID salah satu badan pemerintah Amerika Serikat dan Indonesia telah memberikan penyuluhan tentang penyakit TB ini pada beragam kelompok masyarakat. KNCV dan USAID juga memberikan sejumlah saran kepada Indonesia guna menekan dan memberantas TBC. ***