Dampak Virus Corona Penerbangan Global Terganggu
RIAU24.COM - Sejumlah maskapai penerbangan international dinataranya Korean Air Lines, Singapore Airlines dan ANA Jepang mengumumkan pembetalan penerbangan masuk dan keluar dari Wuhan. Keputusan ink datang setelah adanya penyebaran virus Corona dan punguncian kota Wuhan.
Situs web pelacakan penerbangan FlightRadar24 menunjukkan bahwa pada tanggal 23 Januari, 184 penerbangan ke Wuhan atau 60 persen dari keberangkatan yang terancam untuk hari itu telah dibatalkan.
Hanatour Service Inc, agen perjalanan terbesar Korea Selatan (Korsel) mengatakan bahwa pembatalan perjalanan ke China meningkat. Ini termasuk penundaan atau mengubah tujuan penerbangan.
Rajeev Kale, kepala negara untuk divisi liburan Thomas Cook India, mengatakan, banyak calon penumpag yang mengaku khawatir untuk pergi ke China. "Sebagian besar pelanggan kami mengadopsi pendekatan “wait and watch” untuk melihat perkembangan lebih lanjut," katanya.
Diketahui, menurut Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) selama puncak wabah SARS pada April 2003, permintaan penumpang di Asia anjlok hingga 45%. Cathay Pacific memangkas hampir 40% penerbangannya dan melaporkan kerugian finansial, seperti yang dilakukan Singapore Airlines, Japan Airlines, dan ANA.
Industri penerbangan sendiri sekarang lebih bergantung pada wisatawan China. Sebagai contoh, di Australia, pelancong asal China menyumbang lebih dari 15% dari kedatangan internasional. Sejak 2003, jumlah penumpang udara tahunan naik lebih dari dua kali lipat, dengan China tumbuh menjadi pasar perjalanan keluar terbesar di dunia.
Pada tahun 2003, 6,8 juta penumpang dari China melakukan perjalanan dengan penerbangan internasional, dan jumlah itu telah meningkat hampir 10 kali lipat menjadi 63,7 juta pada tahun 2018.