Mulai Flu Burung Hingga Virus Corona, ini Faktor Kenapa China Kerap Muncul Virus Baru
Wabah virus corona yang berasal dari China menjadi perhatian dunia. Terlebih lagi akibat virus tersebut sudah mencapai 800 kasus lebih dan memakan 26 korban jiwa. Pemerintah setempat juga telah memberlakukan karantina massal terhadap 41 juta penduduk di 13 kota.
Seperti dilansir dari Detik.com, Sabtu, 25 Januari 2020, kemunculan virus corona yang diberi nama 2019-nCoV itu pertama kali terdeteksi pada akhir Desember 2019 lalu di kota Wuhan. Virus tersebut terus menyebar bahkan kasusnya kini telah dikonfirmasi muncul di beberapa negara.
China sendiri diketahui beberapa kali menjadi daerah tempat kemunculan berbagai virus baru penyebab penyakit. Diantaranya adalah virus flu burung, virus severe acute respiratory syndrome (SARS), dan yang terbaru 2019-nCoV atau virus corona.
zxc1
Vaksinolog lulusan University of Siena, dr Dirga Sakti Rambe, MSc, SpPD, menjelaskan kemungkinan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor kenapa China menjadi 'hot spot' virus baru.
"Penyakit-penyakit ini berasal dari binatang yang ditransmisikan ke manusia disebut zoonotic disease," kata dr Dirga.
"Di China banyak sekali model interaksi antara manusia dengan hewan yang tidak aman. Contohnya kalau kita ke China, pasar binatangnya, itukan bebas sekali campur segala macam hewan hidup mati diperjualbelikan. Tidak bersih. Sangat gampang tertular," jelas dr Dirga.
zxc2
Tak hanya itu, China juga memiliki populasi penduduk tinggi. Artinya ketika virus dari hewan bermutasi bisa menjangkit manusia, penyakit akan mudah menular karena populasi penduduk yang padat dan mobilitas tinggi.
"Itu bisa menjelaskan kenapa kok banyak (penyakit -red) yang dari China," tutur dr Dirga.