Diisolasi Akibat Virus Corona, Warga Kota Wuhan Mulai Khawatir Kekurangan Pasokan Makanan
RIAU24.COM - Otoritas China telah mengisolasi Kota Wuhan di Provinsi Hubei, setelah merebaknya virus 2019-nCoV—jenis baru dari Coronavirusatau yang popular dengan Virus Corona. Buntut dari kebijakan itu, penduduk Wuhan putus asa. Tak hanya itu, mereka merasa apa yang terjadi saat ini seolah-olah sebagai akhir dari dunia. Bahkan kekhawatiran muncul, karena stok makanan yang ada di toko-toko, diperkirakan tidak bisa lagi memenui kebutuhan warga kota.
Sejak kebijakan itu diterapkan dua hari lalu, seluruh layanan pesawat dan kereta api ke luar Kota Wuhan dibatalkan. Transportasi umum lain untuk keluar kota juga ditangguhkan. Penduduk diperintahkan untuk tidak pergi dalam upaya mengendalikan penyebaran virus.
Namun demikian, kereta dan pesawat yang hampir kosong masih ada yang bergerak menuju kota dengan penduduk sekitar 11 juta jiwa itu. Beberapa penumpang mengenakan masker wajah dan sarung tangan bedah memberanikan diri melakukan perjalanan.
Beberapa warga Wuhan mengatakan mereka berada di “ambang tangis” ketika mereka membaca berita tentang penutupan kota oleh pihak berwenang China. "Kami secara sadar menghindari keluar, desinfeksi dengan rajin, dan memakai masker," tulis seorang pengguna Weibo, dalam sebuah posting.
“Tetapi ada kekurangan makanan dan disinfektan, dan kami membutuhkan lebih banyak sumber daya. Kami berharap semua orang bisa mengerti bahwa kami merasa seolah-olah ini adalah akhir dunia," keluhnya, dilansir tempo yang mengutip news.com.au, Jumat 24 Januari 2020.
Sementara itu, beberapa warga mengaku merasa takut. "Saya belum keluar rumah selama sekitar dua hari," ungkap salah seorang warga bernama Mao (26), kepada AFP.