Menu

Syukurlah, Wakil Rakyat Ini Tolak Pemerintah Atur Khotbah Jumat

Ryan Edi Saputra 24 Jan 2020, 11:59
Ace Hasan Syadzily
Ace Hasan Syadzily
"Jika-pun ditemukan, misalnya, ada khatib yang dinilai tidak sesuai dengan ketentuan syariah, saya kira masyarakat sendiri yang melakukan koreksi atas khotbah Jumat yang dinilainya tidak tepat," tambahnya.

Politisi Partai Golkar itu juga juga menyinggung alasan pemerintah akan mengatur teks khotbah Jumat yang disebut-sebut merupakan hasil studi banding di Uni Emirat Arab. Dia menilai praktik keagamaan di Indonesia tak bisa disamakan dengan negara lain.


"Jika rujukannya adalah Uni Emirat Arab atau di Abu Dhabi, sebagaimana pengalaman kunjungan Pak Menteri Agama, praktik keagamaan di sana berbeda dengan di Indonesia yang lebih plural dan majemuk dengan sistem politik dan pemerintahannya yang berbeda," terangnya.

Sebelumnya, Kementerian Agama (Kemenag) mewacanakan mengatur teks khotbah Jumat di setiap masjid di Kota Bandung. Para khatib nantinya harus menyesuaikan dengan teks yang disiapkan pemerintah. 

Kepala Kemenag Kantor Wilayah Kota Bandung Yusuf Umar mengatakan wacana ini berdasarkan instruksi Menteri Agama. Menurut dia, berdasarkan studi banding yang dilakukan Menag ke Abu Dhabi, khatib-khatib masjid di sana berkhotbah sesuai dengan teks yang disediakan pemerintah. 

Halaman: 123Lihat Semua