Menu

Geger, Gedung Perkantoran di Jakarta Ini Sempat Diisolasi Karena Diduga Ada Virus Corona yang Mematikan

Siswandi 24 Jan 2020, 09:41
Petugas mengoperasikan alat pemantau suhu badan di Bandara Ngurah Rai, Bali. Langkah ini sebagai salah satu upaya mencegah tersebarnya virus Corona, yang kini tengah membuat heboh dunia. Foto: int
Petugas mengoperasikan alat pemantau suhu badan di Bandara Ngurah Rai, Bali. Langkah ini sebagai salah satu upaya mencegah tersebarnya virus Corona, yang kini tengah membuat heboh dunia. Foto: int

RIAU24.COM -  Suasana di Gedung BRI II di kawasan Bendungan Hilir (Benhil) diJakarta, sempat geger. Hal itu setelah beredar kabar yang menyebutkan seorang pegawai yang berkantor di gedung itu diduga terjangkit virus Corona, yang saat ini tengah membuat heboh seluruh dunia. Buntutnya, petugas pun sempat melakukan isolasi terhadap gedung tersebut. 

Seperti dilansir tempo, Kamis 23 Januari 2019 tadi malm, isolasi dilakukan lantaran seorang pegawai Huawei Tech Investment yang berkantor di Gedung BRI II diduga terjangkit virus tersebut. Pegawai tersebut diduga baru pulang dari China, negara tempat virus berbahaya itu awalnya ditemukan.

Kondisi itu dibenarkan salah seorang pegawai yang juga berkantor di gedung itu. Melalui pesan singkat, dia mengaku tak bisa keluar karena gedung BRI II diisolasi.

"Iya, kabarnya begitu (diisolasi). Masih diinvestigasi. Makanya nggak boleh keluar kantor dulu saat ini. Stay di ruangan masing-masing," ungkap si pegawai yang enggan identitasnya dibuka. 

Dikatakannya lagi, informasi tersebut baru diterima karyawan di gedung itu usai istirahat makan siang. Setelah kabar itu merebak, seluruh penghuni gedung telah dibagikan masker. Si karyawan juga mengaku suasana saat ini cukup mencekam.

"Jujur, saya sih panik," ujarnya.

Saat dikonfirmasi, Corporate Secretary PT BRI, Hari Purnomo, mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Huawei dan pihak terkait  untuk melakukan investigasi terkait kebenaran informasi adanya karyawan yang terjangkit Virus Corona.

Sedangkan pekerja Huawei yang demam dan dikabarkan mengidap virus corona tersebut, telah dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan medis. "Dari hasil diagnosa rumah sakit, dinyatakan bahwa pekerja tersebut terserang radang tenggorokan," terangnya,  dalam keterangan tertulis.

Hari menjelaskan BRI senantiasa mengedepankan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Perkantoran bagi para pekerja BRI. Hal ini seperti yang tercantum pada peraturan Menteri Kesehatan RI. No. 48 Tahun 2016.

Virus Corona mulanya berjangkit di Wuhan, Cina. Virus ini diyakini bersumber dari satwa liar yang diperdagangkan secara ilegal di sebuah pasar hewan di pusat kota Wuhan. Virus ini disebut menyerang sistem pernafasan manusia dan bisa mengakibatkan kematian. Sejauh ini, 17 korban telah tewas di Cina karena virus ini. ***