Donal Trump Anggap Remeh Tentara AS Yang Geger Otak Akibat Rudal Iran
Tak lama setelah serangan, Trump menyatakan semua tentara mereka selamat dalam serangan rudal dan roket tersebut. Pasukan AS selamat dari serangan karena berlindung di dalam bungker.
Namun berapa hari kemudian, skrining medis menunjukkan bahwa beberapa tentara itu menderita gejala gegar otak. Pekan lalu, 11 tentara diterbangkan ke fasilitas medis AS di Jerman dan Kuwait untuk evaluasi lebih lanjut karena gejala gegar otak.
Jumlah korban kemudian terus bertambah. Pentagon pada Selasa 21 Januari 2020 mengatakan beberapa pasukan kembali diterbangkan menuju Landstuhl, Jerman untuk pengecekan atas dugaan gegar otak.
Baca juga: Perang Rusia-Ukraina: Seoul Sebut Rusia Memberi Korea Utara Rudal Anti Udara Dengan Imbalan Pasukan