Menu

Pemerintahan Jokowi Sibuk Akan Hapus Produk Halal, 3 Negara Ini Justru Menjual Halal

Muhammad Iqbal 23 Jan 2020, 08:18
Ilustrasi/net
Ilustrasi/net

RIAU24.COM - Penghapusan ketentuan makanan halal dan perda syariah yang ada dalam rancangan draft Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja (Cilaka) menuai kontroversi. Padahal, pemerintah sendiri ingin menjadikan Indonesia sebagai wisata halal.

Seperti dilansir dari Viva.co.id, Rabu, 22 Januari 2020, disaat negara lain sedang gencar mempromosikan wisata halal, anehnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) malah mau hapus ketentuan makanan halal dan perda syariah. Padahal, pada saat kampanye Jokowi pernah berjanji akan tingkatkan wisata halal di Indonesia.

Diketahui, berdasarkan Pasal 552 RUU Cipta Lapangan Kerja yang beredar, sejumlah pasal di UU Jaminan Halal akan dihapus, yaitu Pasal 4, Pasal 29, Pasal 42, Pasal 44. Pasal 4 UU Jaminan Halal mewajibkan semua produk yang beredar di Indonesia wajib bersertifikat halal.

Untuk sekedar pembanding, berikut ini negara-negara yang justru menjual produk halal.
zxc1

1. Jepang

Pemerintah Jepang saat ini tengah menggencarkan promosi wisata negara mereka. Sehingga mereka membuat beberapa terobosan, diantaranya bebas visa kunjungan untuk beberapa negara termasuk Indonesia, serta mempromosikan wisata halal.

Tak menyia-nyiakan langkah tersebut, Jeoang juga menyediakan beberapa fasilitas penunjang bagi wisatawan Muslim seperti masjid dan musala di beberapa restoran. Tak ketinggalan, makanan halal yang telah tersertifikasi oleh lembaga terkait di kota besar seperti Tokyo, Osaka, dan Kyoto. Di Jepang, makanan bersertifikasi halal menjadi perhatian bagi mereka untuk menggenjot wisata halal.

2. Hong Kong

Selain Jepng, Hong Kong juga tengah berusaha menarik kedatangan wisatawan muslim ke negaranya. Mereka juga menyiapkan berbagai fasilitas pendukung yang memudahkan para muslim ketika berkunjung ke Hong Kong.

Regional Director Southeast Asia Hong Kong Tourism Board, Mr. Raymond Chan mengatakan jika pihaknya telah menyediakan 60 hingga 70 restoran tersertifikasi halal di seluruh Hong Kong, tanpa menghilangkan cita rasa otentik dari makanan asli Hong Kong.

Tak hanya itu, kata dia, pihaknya juga telah menyediakan fasilitas ruang salat di beberapa restoran hingga taman bermain untuk muslim traveler. Contohnya, Disneyland Hong Kong dan Ocean Park telah menyediakan restoran yang telah tersertifikasi halal dan musala.

"Fasilitas tersebut merupakan faktor penting yang digunakan oleh para wisatawan muslim. Banyak dari para penyedia jasa wisata menyediakan fasilitas tersebut," ujarnya.
zxc2

3. Taiwan

Seperti dua negara di atas, Taiwan juga tak mau kalah saing untuk menarik minat wisatawan Muslim. Untuk itu, Taiwan mengubah image sebagai negara dengan beragam fasilitas ramah untuk Muslim.

Taiwan melakukan peningkatkan ketersediaan produk halal dan tempat-tempat beribadah bagi para pelancong Muslim mancanegara. Apalagi kalau bukan untuk memancing ketertarikan wisatawan luar berkunjung ke negara berjuluk Naga Kecil Asia itu, Indonesia salah satu sasarannya.

Deputy Executive Director of Taiwan External Trade Development Council, Karen Pai mengatakan Taiwan memahami Indonesia merupakan negara dengan jumlah Muslim terbanyak di dunia. Maka itu, produk akomodasi bersertifikat halal dan tempat ibadah bagi Muslim ditingkatkan di sana.

"Kami sediakan musala-musala seperti di airport dan beberapa tempat lainnya," ujar Karen pada 2019 lalu.

Setidaknya ada sekitar 217 produk dan akomodasi bersertifikat halal disediakan pemerintah Taiwan. Rinciannya, 85 restoran, 89 hotel, sepuluh wisata perkebunan halal, 29 tempat penginapan halal, dan empat rumah makan halal atau halal kitchen.