Setelah Marak Disorot, Imigrasi Akhirnya Akui Harun Masiku Sudah di Indonesia: Sejak 7 Januari 2020
RIAU24.COM - Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi, akhirnya mengakui tersangka KPK Harun Masiku, sudah berada di Indonesia sejak 7 Januari 2020 atau sehari sebelum operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan KPK terhadap komisioner KPK, Wahyu Setiawan.
Seperti diketahui, Harun Masiku telah ditetapkan sebagai tersangka pemberi suap kepada Wahyu. Namun hingga saat ini, yang bersangkutan masih berstatus buron. Meski pun, KPK telah acap kali mengeluarkan imbauan supaya politisi PDIP itu segera menyerahkan diri.
Sebenarnya, sebelum pengakuan dari pihak Imigrasi tersebut, media massa telah terlebih dahulu mengabarkan bahwa Harun memang telah berada di Tanah Air. Bahkan, kedatangannya pun terpantau CCTV di Bandara Soekarno-Hatta. Tidak hanya itu, kamera CCTV juga memantau ada seorang pria berseragam yang mendampingi Harun hingga keluar dari Bandara.
Terkait hal itu, Direktur Jenderal Imigrasi Ronny F Sompie berdalih ada persoalan pada perangkat yang ada di Bandara Soekarno-Hatta. Sehingga kedatangan Harun tersebut tidak diketahui.
"Sudah masuk rupanya setelah kita dalami sistem itu sudah masuk," ujarnya, Rabu 22 Januari 2020, dilansir detik.
"Memang ada delay time karena di (Terminal) 2F itu perangkat IT kita baru pasang di sana jadi ada delay time setelah kita dalami dan kita tahu sudah masuk tanggal 7 Januari 2020 yang lalu," tambahnya.
Harun saat ini berstatus buron KPK berkaitan dengan kasus suap dalam pergantian antar-waktu (PAW) anggota DPR dari PDIP. Ia ditetapkan sebagai tersangka pemberi suap kepada Wahyu Setiawan saat aktif sebagai Komisioner KPU.
Seperti diketahui, Wahyu dijerat dalam operasi tangkap tangan (OTT) pada 8 Januari 2020 lalu. Namun ketika itu, Ditjen Imigrasi mengaku bahwa Harun sudah tidak berada di Indonesia, karena pergi ke Singapura pada 6 Januari 2020. Komentar senada juga sempat dilontarkan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, yang menyatakan Harun Masiku tak diketahui keberadaanya karenamasih di luar negeri.
Namun secara perlahan, anggapan itu mulai berubah. Hal itu setelah ada media massa yang menyorot keberadaan Harun. Dari situ, media bersangkutan telah memberitakan perihal kedatangan Harun pada tanggal disebut di atas. Namun aparat dari instansi terkait, tidak menenanggapinya.
Setelah hasil investigasi, keberadaan Harun akhirnya benar-benar terkuak, setelah sang isti bernama Hilda, mengakui bahwa suaminya memang sudah berada di Tanah Air.
"Tanggal 6 Januari ke Singapura, dia sempat kirim kabar. Kalau tanggal 7 Januari dia sudah balik Jakarta. Dia sempat kasih kabar jam 12 malam, katanya sudah tiba di Jakarta. Itu terakhir komunikasinya," ujar Hilda, Selasa (21/1) kemarin.
Selepas itu, Hilda mengaku putus kontak dengan Harun. Dia sempat menghubungi nomor telepon Harun tetapi tidak aktif. "(Tanggal) 8 Januari sampai sekarang saya tidak komunikasi," terangnya ketika itu. ***