Tak Terima Diminta Bayar Karcis Masuk, Sejumlah Anggota Brimob Ngamuk dan Ramai-ramai Lepaskan Tembakan di Tempat Wisata
RIAU24.COM - Sejumlah anggota Brimob mengamuk dan melepaskan tembakan ke udara. Aksi itu dilakukan mereka di hadapan sejumlah pengunjung lokasi wisata Solupajang, Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Saat ini, rekaman tentang kejadian itu sudah mulai viral di media sosial.
Sontak saja, aksi itu mengundang rasa ketakutan pengunjung, yang tak tahu apa sumber masalah sehingga peristiwa itu terjadi. Menurut informasi, aksi para anggota Brimob itu terjadi Senin (20/1/2020) kemarin.
Dari video amatir warga yang disiarkan CNNIndonesia TV, Rabu 22 Januari 2020 pagi ini, para wisatawan tampak ketakutan dengan aksi brutal para anggota Brimob tersebut. Padahal, di tempat itu juga terdapat banyak anak-anak. Mereka juga ketakutan melihat polisi mengamuk dan mengacung-acungkan senjata.
Tak hanya sekedar melepaskan tembakan ke udara secara beruntun, salah satu saksi mata yang juga merupakan wisatawan di tempat itu, menyebut salah satu oknum Brimob juga menodongkan senjata ke arah warga.
Dilansir cnnindonesia, ternyata pemicu amuk para anggota Brimob itu sebenarnya sepele. Hal itu disebabkan salah seorang anggota Brimob menolak diminta iuran retribusi masuk lokasi wisata sebesar Rp5 ribu.
Tak hanya itu, anggota Brimob yang tengah berlibur bersama keluarga itu juga melampiaskan marahnya degan memukul salah satu petugas loket masuk. Sempat terjadi cekcok antara keduanya.
Rupanya, bermula dari situ, para anggota Brimob lainnya 'turun' dengan senjata dan pakaian lengkap. Selanjutnya, peristiwa yang menghebohkan itu akhirnya berlangsung.
Terkait kejadian itu, Kapolres Polewali Mandar, AKBP Muhammad Rifai membenarkan adanya para anggota Brimob yang mengamuk tersebut. Menurutnya, peristiwa itu dipicu perkelahian salah satu anggota di loket pintu masuk. Kedua pihak, sama-sama tidak mengetahui mengenai kemestian lokasi wisata itu memungut iuran masuk.
Rifai meminta maaf dan memastikan kedua pihak bertikai telah berdamai. "Baru saja sudah terjadi kesepakatan perdamaian yang dilakukan kedua pihak," ujarnya.
Heboh kabar itu juga menjalar hingga ke Kapolda Sulawesi Barat Brigadir Jenderal Baharuddin Djafar. Buntutnya, Kapolda juga sudah meminta maaf atas insiden ini dan berjanji akan menindak anggotanya jika memang terbukti ada pelanggaran. ***