Breaking News!!, Kapal Rombongan Wartawan Istana Kepresidenan Terbalik di Labuan Bojo
RIAU24.COM - Kapal pinisi yang ditumpangi wartawan Istana Kepresidenan terbalik di perairan Pulau Bidadari, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Selasa 21 Januari 2020 pukul 12.20 wib. Menurut salah satu korban kapal yang mereka tumpangi setelah dihantam ombak besar.
Kapal pinisi yang ditumpangi wartawan Istana Kepresidenan terbalik di perairan Pulau Bidadari, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Selasa (21/1) sekitar pukul 12.20 WIB. Menurut salah satu korban, wartawan Antara Desca Lidya Natalia, kapal yang mereka tumpangi terbalik setelah dihantam ombak besar.
"Tiba-tiba kencang gitu, ombak gede, beneran kayak hitungan detik saja (kapal) langsung terbalik," kata Desca wartawan Antara mengutip dari Kumparan. Selasa 21 Januari 2020.
Kapal tersebut diketahui mengangkut rombongan wartawan dari sejumlah media, seperti SCTV, TVRI, BeritaSatu, Antara, Liputan6, Viva, hingga biro pers kepresidenan.
Desca menceritakan, awalnya rombongan wartawan tersebut bertugas mengikuti agenda kunjungan Presiden Jokowi di Labuan Bajo sejak Minggu 19 Januari 2020. Setelah Jokowi kembali ke Jakarta, para wartawan kemudian berniat menikmati alam Labuan Bajo dengan menggunakan kapal pinisi.
"Pas perjalanan pulang tiba-tiba anginnya gede. Terus benar-benar terbalik semuanya," tuturnya.
Akibatnya, Desca dan wartawan-wartawan lainnya kehilangan seluruh barang bawaan mereka. Mulai dari tas, laptop, dompet, ponsel, hingga kamera yang biasa digunakan untuk liputan.
Namun beruntung, tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Seluruh penumpang kapal pinisi tersebut sudah dibawa ke dataran.
"Ada (kapal penyelamat). Gue di pelataran, sudah sampai lagi di pantai. Gue enggak tahu (ada yang terluka atau tidak). Katanya dipanggil ambulans. Tangan gue entah memar atau kenapa jadi bengkak gitu yang kanan," ungkapnya.
Sementara itu, Staf BPBD Kabupaten Manggarai Barat Hans memastikan seluruh penumpang dan ABK kapal pinisi tersebut selamat. Saat ini, kata Hans, pihaknya tengah berkoordinasi dengan instansi terkait soal insiden ini.
"Penyebab kejadiannya mungkin akibat gelombang tinggi. Saat ini BPBD sedang berkoordinasi dengan SAR dan instansi terkait lainnya," tutup Hans.