Anggota DPRD DKI Ini Klaim Alat Deteksi Banjir Buatan Anak SMK Lebih Bagus dari TOA Yang Dibeli Anies
RIAU24.COM - JAKARTA - Ketua Komisi D DPRD DKI Ida Mahmudah menilai TOA atau pengeras suara untuk peringatan dini bencana yang dibeli Pemprov DKI masih kalah bagus dibanding alat deteksi dini tsunami karya siswa SMK 3 Gowa, Sulsel yang diluncurkan belum lama ini.
"Ya (karya siswa itu) itu lebih rasional lah. Kalau pakai TOA itu kan dilakukan petugas, nah kalau petugasnya sendiri kena banjir gimana?” tutur Ida Mahmudah dalam keterangan tertulisnya, Selasa (21/1/2020) seperti dilansir Sindonews.
Diketahui, alat pendeteksi tsunami yang yang dibuat siswa SMK 3 Kabupaten Gowa ini bekerja dengan mendeteksi tekanan atau suhu udara sehingga sebelum tinggi air terdeteksi, suhunya saja itu sudah mengirimkan penanda tinggi air.
Suhu yang terdeteksi kemudian memberikan sinyal yang dikirim dari alat yang ada di tengah laut itu, kemudian diterima oleh penerima sinyal (receiver) yang ada di gong raksasa andalan, di samping Benteng Rotterdam. Gong tersebut kemudian akan mengeluarkan bunyi gong yang bisa langsung didengar masyarakat.
Menurut Ida, pihaknya pernah mengusulkan kepada Pemprov DKI Jakarta untuk menganggarkan alat pendeteksi banjir maupun tsunami ketika terjadi tsunami di Pandeglang, Banten, beberapa waktu lalu. Namun, usulan itu tidak direspons dengan alasan sudah ada alatnya.
Sebelumnya Pemprov DKI Jakartadi bawah kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan bakal menambah enam TOA atau pengeras suara untuk peringatan dini bencana kepada warga. TOA itu merupakan penambahan dari tahun sebelumnya yang berjumlah 14 unit.