Aksi Dekranasda Berbagi Berlanjut, Rasidah Alfedri Kunjungi Dhuafa di Bungaraya
RIAU24.COM - SIAK- Peduli akan sesama manusia sudah menjadi kewajiban bagi setiap manusia, baik dari sisi agama, maupun dari sisi sosial. Seperti yang dilakukan oleh Hj Rasidah Alfedri, Ketua Dewan Kerajinan Nasional (Dekranasda) Kabupaten Siak.
Karena rasa cinta dan kasih sayangnya kepada sesama manusia, Rasidah yang juga istri Bupati Siak, turun langsung kelapangan dari rumah ke rumah memberikan sembako kepada warga kurang mampu, pada kegiatan Dekranasda Berbagi.
zxc1
"Kegiatan ini adalah bentuk kepedulian kami kepada warga yang kurang mampu sekaligus silaturahmi kepada para kaum dhuafa," kata Rasidah di salah satu rumah warga.
Tatik (67) yang dapat bantuan tersebut merasa terkejut karena didatangi langsung oleh Rasidah dan rombongan. Meski sedikit sungkan karena kondisi rumahnya, Tatik terlihat senang dan langsung berbincang-bincang dengan Rasidah dan pengurus lainnya.
zxc2
Tatik adalah seorang perempuan tua yang hidup Sebatang kara. Sudah bertahun-tahun ia tinggal di Kampung Langsat Permai kecamatan Bungaraya. Gubuk yang ia tempati pun numpang dtanah tetangganya.
Istri Bupati Siak itu prihatin atas kondisi masyarakat yang kurang mampu apalagi janda-janda tua yang hidup sendiri. Dirinya berharap dengan bantuan yang di berikan itu dapat bermanfaat bagi warga yang menerima.
Menurut Penghulu Langsat Permai Pujianta, jumlah warga miskin di wilayahnya tidak terlalu banyak. Namun demikian tetap dapat bantuan dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah serta bantuan dari Baznas Kabupaten Siak.
"Kesadaran masyarakat disini untuk membayar zakat cukup tinggi, karena itulah persentase bantuan dari Baznas Kabupaten kepada kampung kami jadi lebih banyak," kata Pujianta.
Selain itu, kami juga telah mengusulkan bantuan rumah layak huni ke Provinsi Riau. "Mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa terpenuhi," harapnya.
Tibalah rombongan ibu-ibu di rumah Rasmi (26) ibu rumah tangga kampung Tuah Indrapura Kec Bungaraya, yang sudah mahir menenun.
Rasmi menceritakan pengalaman menenun sudah ia mulai dari tahun 2013 yang lalu, sempat berhenti karena berumah tangga. Kemudian mulai lagi menenun di tahun 2019.
"Alhamdulillah atas bantuan pinjaman alat tenun ini saya bisa membantu ekonomi keluarga, tanpa harus bolak balik dari rumah ke Siak," ujarnya.
Ia berharap ibu-ibu di kampungnya bisa dapat bantuan yang serupa dan diajari bagaimana cara membuat kain tenun Siak dengan baik. Biar ibu-ibu ada kegiatan yang menghasilkan dirumahnya.
Terkait hal itu Ketua Dekranasda Kabupaten Siak Rasidah Alfedri mengatakan bahwasanya pihak Dekranasda kekurangan tenaga penenun. Sementara ditempatnya ada delapan unit alat tenun.
Oleh karena itu pihaknya berinisiatif untuk meminjamkan alat tersebut kepada ibu-ibu atau masyarakat lainnya yang bisa menggunakan alat tersebut dirumahnya masing-masing.
Kata dia regenerasi penenun kain tenun Siak melalui berbegai pelatihan sangat diperlukan, termasuk pembinaan berkelanjutan agar dapat mengatasi berbagai masalah yang dihadapi para pelaku usaha kain tenun.
"Saat ini ada empat orang yang sedang belajar menenun di Dekranasda kabupaten Siak," ucapnya.
Menurut dia, kegiatan pelatihan ini dapat melestarikan dan mengembangkan tenun Siak yang saat ini permintaannya cukup tinggi.
“Kami terus mendukung berbagai upaya untuk pengembangan tenun Siak ini, termasuk melalui promosi, fashion show dan kegiatan lainnya,” imbuhnya. (R24/Lin)