Zikri Derliansa Butuh Uluran Tangan, Kini Terbaring Lemah Sebab Terindikasi Radang Selaput Otak
RIAU24.COM - KUANSING- Malang benar nasib yang dialami Zikri Derliansa, Warga Desa Pulau Kumpai Kecamatan Pangean, Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau. Karena diusianya yang masih 5 tahun, kini terbaring sakit di rumahnya, dan tidak sadarkan diri.
zxc1
Zikri diduga menderita radang otak, yang dialaminya sejak sebulan lalu. Lantas, apa penyebabnya? Sebenarnya, Zikri ini sejak kecil sangat ceria. Bergaul aktif dengan teman-teman sebaya. Kuantan menjadi tempatnya bermain. Ia mandi di tengah maraknya Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) saat itu. Sejak sebulan lalu, Zikri kini hanya diam. Tatapan matanya kosong. Tidak mengenal sekitarnya.
"Sekarang dia diam aja. Tak kenal dengan kita," kata Musliadi, paman Zikri kepada wartawan.
zxc2
Sejak kecil hingga sekarang, keponakannya itu sering bermain di Kuantan. "Memang waktu itu dongfeng banyak. Dongfeng di hulu, Ia mandi di hilir. Apakah penyakit yang dideritanya itu disebabkan karena dampak dari dongfeng, bisa jadi juga," jarnya.
Kendati demikian, Katanya, Zikri mulai merasakan demam-demam saat banjir pertama kali terjadi, sekitar awal Desember 2019 lalu. Badannya saat itu panas, tubuhnya kejang-kejang. Pingsan dan sejak saat itu Ia tak sehat. "Di waktu banjir kedua, Ia semakin tidak sehat, dan sejak saat itu dia tidak kenal dengan kita, sampai sekarang," sebutnya.
Berbagai upaya telah dilakukan Musliadi dan orang tuanya, Suisantro alias Suit dengan Alpa Deliani untuk mengobati Zikri agar sehat kembali. Baik dengan pengobatan tradisional, seperti diurut dan ditawari obat-obatan yang diyakini bisa menyembuhkannya. "Namun tak juga ada angsuran, malahan sekarang tambah parah. Zikri semakin tak kenal dengan kita. Terus diam, dan tak bisa berkomunikasi," Ujarnya sedih.
Baru-baru ini, Tambahnya, Zikri dibawanya berobat ke dokter anak di RSUD Teluk Kuantan. Namun tak bisa dirawat lama, karena dokter menyarankan agar Zikri dirujuk ke RSUD Umum di Pekanbaru. "Menurut dokter, Zikri harus ditangani cepat. Karena dia sedang menderita radang selaput otak," ujar Paman Zikri itu.
Sayang, keinginan cepat untuk mengobati keponakannya tak terealisasi, karena terkendala biaya. "Kalau dibawa ke Pekanbaru tentu biayanya mahal, sementara BPJS belum ada. Sebab kemarin BPJS baru diurus, dan baru mulai bisa digunakan sekitar 6 Februari besok," katanya sedih.
Sehingga, keponakannya itu harus dirawat di rumahnya di Dusun III Teratak Enau, Pulau Kumpai Pangean. "Ya, terpaksa kita BPJS aktif. Baru dirujuk ke RSUD di Pekanbaru," sambungnya.
Kepala Desa Pulau Kumpai Hanapius, berharap doa dan dukungan semuanya agar warganya yang sedang sakit itu bisa sehat. "Ya, mudah-mudahan dengan dukungan, bantuan dan doa kita semua, Ia bisa sehat kembali. Aamiin," harapnya. (R24/Zar)