Menu

Klinik Ganja Medis Pertama Buka di Thailand Langsung Diserbu Warga, Obati Insomnia dan Nyeri Punggung

Riki Ariyanto 19 Jan 2020, 11:58
Thailand telah membuka klinik ganja medis pertama (foto/int)
Thailand telah membuka klinik ganja medis pertama (foto/int)

RIAU24.COM - Minggu 19 Januari 2020, Klinik ganja medis pertama di Thailand sudah dibuka pada Jumat 17 Januari 2020. Seperti dapat diduga klinik ganja untuk kesehatan tersebut langsung ramai 'diserbu' warga Thailand untuk berobat.

Dilansir dari Okezone mengutip The Star, Sabtu (18/1/2020) klinik tersebut sudah dikunjungi 4.639 pasien, yang telah memesan janji temu terlebih dahulu lewat aplikasi. Sementara itu masih ada 12 ribu warga lain yang menunggu antrean supaya bisa mengunjungi ke klinik Ganja.

zxc1

Tetap saja klinik ganja berada di bawah pengawasan Kementerian Kesehatan Thailand itu. Menteri Kesehatan Masyarakat Anutin Charnvirakul mengatakan, klinik tersebut mengeluarkan obat-obatan yang mengandung ganja bagi pasien yang membutuhkan.

Obat-obatan yang dikeluarkan yakni 8.094 botol ganja medis dan hampir 2.000 obat tradisional. Banyak dari pasien ini datang untuk mengobati insomnia, gangguan migrain, nyeri persendian dan nyeri punggung.

Thailand menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang legalkan ganja medis dan kratom pada 2018. Meski demikian, ganja yang digunakan untuk rekreasi tetap ilegal di negara itu, serta penggunanya terancam hukuman penjara.

zxc2

Thailand juga sudah membangun fasilitas, yang pemerintah sebut sebagai fasilitas ganja medis skala industri terbesar di Asia Tenggara. Anutin memperkirakan ganja yang dilegalkan akan menjadi tanaman yang lebih signifikan dan menguntungkan bagi Thailand daripada beras, tebu, tapioka, karet, atau produk lainnya yang sebagian besar merupakan komoditas negara agraris.

Anutin optimis upah rendah Thailand bisa menjadi daya saing di pasar internasional, dibandingkan dengan perusahaan ganja asing yang lebih besar di mana biaya produksi jauh lebih tinggi.

Bahkan Anutin yakin Thailand nantinya bisa dapatkan keunggulan bersaing untuk ekspor ganja. (Riki)