Akhirnya, Kematian Wu Huayan Ungkap Korupsi Gila-Gilaan yang Dilakukan Badan Amal Tiongkok
Publisitas seputar kisah-kisah seperti Wu juga membuat badan amal khawatir mengambil kasus-kasus serupa, karena takut akibat disalahkan karena tidak berbuat cukup.
South China Morning Post mencatat bahwa Wang Fuman, seorang anak sekolah yang miskin yang menyentuh hati bangsa setelah foto dirinya dengan rambut beku membeku, telah diberikan akhir yang bahagia dengan ditawari tempat di sekolah swasta. Namun, kemudian ditarik kembali karena sekolah tidak bisa mengatasi "pengawasan ekstra yang intens dari pihak berwenang dan tekanan dari media".
Media pemerintah China juga telah mewaspadai potensi keluarga yang mengeksploitasi anak-anak mereka untuk ketenaran dan donasi online. Ayah Wang Fuman mengatakan kepada Inkstone News bahwa dana yang disumbangkan untuk putranya ditahan di tengah tuduhan bahwa keluarga itu "rakus" dan dibagikan kepada "anak es" lainnya. "Keluarga kami hanya menerima sejumlah kecil uang," katanya kepada situs tersebut.
Tetapi laporan yang bertentangan dengan "akhir yang bahagia" dalam kasus-kasus seperti itu tidak pernah mencapai daratan Cina, di mana media sangat diatur.
Akibatnya, kematian Wu telah membuat marah pengguna media sosial di negara itu, dan menimbulkan kecurigaan bahwa pemerintah daerah mengambil potongan dana amal untuk diri mereka sendiri. Banyak yang telah mencatat skandal di mana mantan pejabat di wilayah miskin telah mampu menjalani kehidupan yang berlebihan.
Pemerintah kemungkinan besar ingin mengalihkan segala kesalahan dari pejabat mereka, karena mereka telah bekerja keras untuk melukis mereka dengan cara yang lebih positif dan menunjukkan keberhasilan dalam pengentasan kemiskinan.