Viral, Warga Tiongkok Ngamuk di Media Sosial Setelah Seorang Mahasiswa yang Melarat Meninggal Dunia Meskipun Ada Sumbangan
RIAU24.COM - Pengguna media sosial China yang marah menuntut jawaban setelah berita beredar bahwa seorang mahasiswa yang menghabiskan uang kurang dari satu dolar per hari untuk makanan telah meninggal meskipun mengumpulkan donasi ribuan dolar.
Wu Huayan, yang menderita kekurangan gizi parah dan kehilangan kedua orang tuanya, meninggal pada Senin (13 Januari), menurut laporan media China. Wanita berusia 24 tahun itu dilaporkan hanya menghabiskan dua yuan (S $ 0,39) per hari untuk makanan - seperti beras dicampur dengan cabai - untuk membayar perawatan medis adik laki-lakinya.
Kematian mahasiswa tersebut telah memicu diskusi viral di media sosial Cina di tengah meningkatnya kecurigaan bahwa donasi dana telah disalahgunakan.
Tahun lalu lebih dari satu juta yuan (S $ 195.207) dikumpulkan setelah sebuah laporan tentang malnutrisi Wu menarik perhatian para pengguna online. Saat itu beratnya hanya 21kg.
Tetapi dia hanya menerima 20.000 yuan untuk perawatan medisnya sendiri November lalu, menurut badan amal yang menyelenggarakan kampanye crowdfunding Wu.
Dia dan keluarganya "ingin menyimpan sisa uang untuk perawatan operasi dan rehabilitasi", jelas Yayasan Bantuan Amal China untuk Anak-anak (CCAFC) dalam sebuah pernyataan online tentang kematian Wu.