Menu

Disinggung Soal Banjir, Risma Enggan Menanggapi, Ngakunya Sedang Buru-buru

Muhammad Iqbal 16 Jan 2020, 12:20
Ilustrasi/net
Ilustrasi/net

RIAU24.COM - Kota Surabaya sejak pukul 16.00 WIB - 18.00 WIB, Rabu 15 Januari 2020 kemarin dilanda hujan deras yang mengakibatian sejumlah titik dan jalan di Kota Surabaya pun terendam banjir, mencapai ketinggian 30 cm-1 m.

Banjir sendiri mulai surut pada Kamis 16 Januari 2020 pagi. Air yang menggenangi sejumlah ruas jalan di Surabaya itu sempat menjadi bahan pembicaraan di media sosial.

Dimintai keterangan banjir di Surabaya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini enggan memberikan komentar apapun terkait banjir yang terjadi di kota yang dipimpinnya.

"Aku buru-buru," kata Risma usai menghadiri peluncuran Electronic Traffic Law Enforcement (E-TLE) di Mapolda Jatim seperti dikutip dari CNNIndonesia.com, Kamis, 16 Januari 2020.

Kemudian, Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat (BPB Linmas) Kota Surabaya, Eddy Christyanto menjelaskan banjir dan genangan air di sejumlah titik itu sudah surut pada Rabu kemarin pukul 20.00 WIB.

zxc1

"Yang jelas hujan jam 16.00 WIB, jam 19.00-20.00 WIB sudah surut. Enggak sampai malam, hanya beberapa jam," ujarnya.

Eddy menambahkan, ada juga sejumlah evaluasi yang harus dibenahi agar peristiwa tak terulang. Yakni adanya tumpukan sampah yang bisa menyumbat pintu pembuangan air menuju selokan.

Salah satunya yang terjadi di komplek Ruko Darmo Park II Jalan Mayjen Sungkono, Surabaya. Di sana pintu air tersumbat oleh tumpukan sampah dan kayu, akibatnya air sempat menggenang hingga ketinggian satu meter.

Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Surabaya, Muhammad Fikser mengatakan jika banjir terjadi di Jalan Mayjen Sungkono pada Rabu sore kemarin. Namun cepat pula surutnya.

"Kejadiannya memang ada, tapi cepat surut, seiring dengan redanya hujan," katanya.
zxc2

Fikser menambahkan, kawasan tersebut kerap menjadi langganan banjir setiap hujan turun dengan intensitas tinggi. Hal itu karena, topografi wilayah tersebut yang membentuk cekungan.

Kawasan Mayjen Sungkono sendiri sebenarnya sudah terpasang box culvert atau gorong-gorong besar. Namun untuk titik Darmo Park II, Pemkot Surabaya masih mencari solusi.

"Cuma, yang di situ (kawasan Ruko Darmo Park II), kita belum bisa pasang box culvert besar karena memang kita masih komunikasi dengan pengembang pemilik areal di sana dan belum selesai," terang Fikser.