Menu

Iran Sebut Sudah Menahan Penyebar Video Rudal yang Jatuhkan Pesawat Ukraina

Riki Ariyanto 15 Jan 2020, 10:09
Pemerintah Republik Islam Iran dikabarkan telah menahan orang yang rekam video yang memperlihatkan insiden ditembak jatuhnya pesawat penumpang Ukraina (foto/int)
Pemerintah Republik Islam Iran dikabarkan telah menahan orang yang rekam video yang memperlihatkan insiden ditembak jatuhnya pesawat penumpang Ukraina (foto/int)

RIAU24.COM - Rabu 15 Januari 2020, Pemerintah Republik Islam Iran dikabarkan telah menahan orang yang rekam dan sebarkan video yang memperlihatkan insiden ditembak jatuhnya pesawat penumpang Ukraina. Orang yang rekam ditembaknya pesawat Ukraina oleh sebuah rudal ditangkap atas dakwaan mengenai keamanan nasional.

zxc1

Dilansir dari Okezone, rudal yang dilesakkan mengenai pesawat Ukraina PS752 yang lepas landas dari bandara Teheran, pada Rabu 8 Januari 2020. Insiden yang menggegerkan dunia itu telah menewaskan 176 orang di dalamnya.

Otoritas Iran membenarkan pesawat Boeing 737-800 itu tertembak jatuh oleh rudal. Presiden Iran Hassan Rouhani menyebut, penyelidikan yang dilakukan negaranya akan diawasi oleh "pengadilan khusus".

zxc2

"Ini bukan kasus rutin dan biasa. Seluruh dunia akan menyaksikan pengadilan ini," sebut Presiden Hassan Rouhani dalam pidatonya sebagaimana dilansir BBC, Rabu (15 Januari 2020).

Presiden Hassan Rouhani juga menekankan bahwa "insiden tragis" itu tak boleh disalahkan hanya pada satu orang saja. "Bukan hanya orang yang menarik pelatuk, tetapi juga orang lain yang bertanggung jawab," sebut Presiden Hassan Rouhani.

Awalnya pemerintah Iran sempat membantah pesawat Ukraina terkena tembakan rudal. Hanya saja kemudian Iran mengakui dan mjnta maaf bahwa pesawat penumpang itu memicu sistem pertahanan udaranya.

Ketika dibagikan di media sosial (Medsos), para analis kemudian menyebut video itu menunjukkan pesawat itu terkena rudal.

Media Iran sampaikan bahwa Garda Revolusi Iran sudah menahan seseorang yang pekan lalu memposting video yang menunjukkan rudal menghantam pesawat. Namun seorang jurnalis Iran yang berbasis di London yang awalnya mem-posting rekaman itu bersikeras bahwa sumbernya aman, dan bahwa pemerintah Iran telah menangkap orang yang salah.

Sebelumnya pada Selasa, juru bicara pengadilan Iran Gholamhossein Esmaili menyebut, beberapa orang telah ditahan terkait jatuhnya pesawat itu. Gholamhossein menambahkan, sekira 30 orang sudah ditangkap sebab "mengambil bagian dalam pertemuan ilegal" - sebuah rujukan nyata terhadap protes anti-pemerintah belum lama ini. (Riki)