Sering Ngantuk Usai Makan, Apakah Benar Gejala Diabetes?
RIAU24.COM - Bagi sebagian orang, rasa kantuk sering menyerang setelah makan. Banyak yang menyangka, hal ini adalah salah tanda gejala diabetes. Tapi apakah benar seperti itu?
Menurut pendiri komunitas Sobat Diabet, dr Rudy Kurniawan, anggapan itu tak sepenuhnya salah, namun juga tidak sepenuhnya benar. Alias fifty-fifty. "Jadi tidak bisa dipastikan begitu," terangnya.
Dilansir republika, Rabu 15 Januari 2020, ada pemicu mengapa seseorang terkadang merasakan kantuk seusai makan. Secara umum, saluran cerna cenderung lebih aktif setelah makan dan menggunakan energi untuk mencerna makanan.
Sebaliknya, beberapa bagian tubuh lain menjadi relatif kurang aktif. "Yang di kepala, di tempat lain, cenderung relatif lebih kurang (aktif), jadi itu bikin ngantuk," jelas Rudy.
Selain itu, mengantuk setelah makan juga bisa terjadi akibat makan yang terlalu banyak. Nah, rasa mengantuk akibat makan terlalu banyak ini juga bisa dirasakan oleh orang-orang prediabetes.
"Karena ketidakseimbangan kadar gula darah yang dikonsumsi dengan yang dipecah untuk bisa dipakai sebagai energi," terangnya.
3 Tanda
Ditambahkannya, diabetes memiliki gejala klasik yang dikenal sebagai 3P. Kepanjangan dari 3P adalah poliuri, polidipsi, dan polifagi. Poliuri adalah banyak buang air kecil, polidipsi adalah sering merasa haus, sedangkan polifagi adalah sering merasa lapar.
"Tapi kalau sudah ada tiga ini, diabetesnya biasanya sudah agak parah," jelasnya.
Untuk bisa mendeteksi prediabetes dan diabetes sejak dini, cara terbaik yang bisa dilakukan adalah melakukan skrining cek gula darah. Dengan skrining ini, kondisi diabetes bisa terdeteksi sebelum memunculkan gejala.
Tatalaksana untuk diabetes pun cenderung lebih mudah bila dilakukan semakin awal. Skrining cek gula darah sebaiknya dilakukan minimal satu tahun sekali, khususnya untuk orang-orang berusia di atas 40 tahun dan memiliki faktor risiko diabetes. ***