Semakin Memanas, Roket Menghantam Pangkalan Militer yang Menampung Pasukan AS di Irak
RIAU24.COM - Roket menghantam pangkalan udara Irak di utara Baghdad pada hari Minggu di mana pasukan AS berpangkalan, melukai setidaknya empat tentara Irak. Tidak ada informasi langsung tentang korban Amerika dilaporkan.
Setidaknya enam roket menghantam pangkalan Al Balad, yang menampung pelatih, penasihat, dan perusahaan Amerika yang menyediakan layanan perawatan untuk pesawat F-16. Beberapa proyektil jatuh di sebuah restoran di dalam pangkalan udara, kata para pejabat.
Serangan itu terjadi hanya beberapa hari setelah Iran menembakkan rudal balistik di dua pangkalan di Irak yang menampung pasukan AS, yang tidak menimbulkan korban.
Mayoritas penerbang AS yang ditempatkan di pangkalan udara Al Balad, 80 km (50 mil) utara Baghdad, telah pergi, kata kantor berita AFP mengutip sumber-sumber militer.
Beberapa peluru menghantam landasan pacu udara, sementara satu lainnya menghantam gerbang, kata Kolonel Mohammed Khalil, seorang perwira polisi di provinsi utara Saladin.
"Tiga tentara Irak, yang berjaga-jaga di gerbang pangkalan udara, terluka akibat penembakan itu," katanya.
The Associated Press mengutip seorang pejabat pertahanan tak dikenal yang mengatakan: "Ada para ahli, pelatih, dan penasihat Amerika di pangkalan itu."
Sejauh ini tidak ada klaim tanggung jawab atas serangan itu, yang terjadi di tengah ketegangan yang meningkat antara Amerika Serikat dan Iran selama dua minggu terakhir.
zxc2
Pekan lalu, Iran melancarkan serangan rudal terhadap dua pangkalan udara Irak yang menjadi tuan rumah pasukan AS sebagai balasan atas pembunuhan komandan tinggi Iran Qassem Soleimani dalam serangan pesawat tak berawak AS di Baghdad.
AS dan Iran baru-baru ini mundur dari jurang perang setelah pembunuhan Soleimani. Seorang pemimpin senior Irak dari milisi yang didukung Iran juga tewas.
Serangan balasan Iran atas kematian Soleimani menghantam dua pangkalan Irak, Ain al-Asad dan Erbil, tempat pasukan Amerika berpangkalan.
Serangan Iran yang terbatas tampaknya terutama unjuk kekuatan, dan mengurangi ketegangan yang mengancam untuk mengubah Irak menjadi medan perang proksi.
R24/DEV