Survei : 53 Persen Orang Indonesia Tidak Bisa Bertahan Lebih Dari 90 Hari Dengan Tabungan Mereka
RIAU24.COM - Mungkin sulit mendapatkan pekerjaan yang bagus akhir-akhir ini dan jika Anda kehilangan pekerjaan Anda besok, berapa lama Anda benar-benar bisa bertahan sebelum Anda benar-benar bangkrut? Jika Anda berpikir tidak lebih dari tiga bulan maka Anda mayoritas warga Indonesia juga merasakan hal yang sama.
Sebuah survei yang dilakukan dalam kemitraan dengan Visa International tentang Literasi Keuangan Indonesia untuk 2019 dan hasilnya agak mengejutkan. Dalam konferensi pers, mereka menginformasikan bahwa hasil survei berasal dari 8.139 peserta dan didasarkan pada sampel representatif dari 1.101 responden di seluruh demografi.
Para responden berusia antara 20 hingga 60 tahun dan berasal dari seluruh Indonesia. Salah satu temuan utama dalam survei menunjukkan bahwa 53,4% warga Indonesia tidak dapat bertahan hidup selama lebih dari tiga bulan hanya dengan tabungan mereka dan 20% dari mereka mengatakan bahwa mereka hanya dapat bertahan hidup kurang dari sebulan, yang agak mengkhawatirkan.
Namun, 69,3% orang Indonesia mengklaim memegang kendali atas keuangan mereka, bahkan ketika 43,4% orang Indonesia membelanjakan persis apa yang mereka hasilkan atau lebih. Itu tidak terlihat seperti mereka benar-benar memegang kendali! Wawasan menarik lainnya dari survei ini adalah konsep menabung untuk masa pensiun Anda.
Anda mungkin berpikir bahwa masih ada banyak waktu sebelum Anda mulai merencanakan pensiun Anda, tetapi selalu lebih baik untuk memulai lebih awal. Survei menunjukkan bahwa 89% responden mengatakan bahwa tabungan masa tua mereka mereka tidak cukup untuk pensiun, namun demikian, 38% responden tidak memiliki rencana pensiun. Itu tidak baik! Dari ini, mereka menemukan bahwa 54% anak muda antara usia 20 hingga 29 tidak memiliki rencana pensiun.
Faktor lain yang menarik yang mereka temukan adalah bahwa 60% wanita menghabiskan lebih dari ratusan ribu untuk keluar malam dibandingkan dengan 46,6% pria. Namun, untuk 46% warga Indonesia, mereka akan menghabiskan maksimum Rp 250 ribu untuk keluar malam.
Liew Ooi Hann, seorang Kepala Pejabat Eksekutif (CEO) dalam survei tersebut mengatakan, “Sudah waktunya bagi orang Indonesia untuk mengambil tindakan. Kurangnya kesadaran akan keuangan pribadi merupakan tantangan yang berkelanjutan bagi kita semua. Yang lebih mengkhawatirkan bagi kita adalah bahwa orang-orang menyangkal kenyataan keuangan mereka dan tidak mengambil tindakan aktif untuk mengelola keuangan mereka. "
R24/DEV