AS Kembali Kecam China Terkait Muslim Uighur
RIAU24.COM - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo kembali mengeluarkan kecamanan terhadap China atas perlakuan terhadap penduduk monoritas Muslim Uighur. Pompeo menyerukan China agar menghormati dan melindungo kebebasan beragama.
"Dari Tibet ke Xinjiang, kampanye represif Partai Komunis China bukan tentang memerangi terorisme," kata Pompeo dalam sebuah pernyataan di akun Twitternya, seperti dilansir Anadolu Agency pada Minggu 29 Desember 2019.
"Partai Komunis China berusaha menghapus kepercayaan dan budaya warganya sendiri. Semua masyarakat harus menghormati dan melindungi kebebasan beragama," sambungnya.
Wilayah Xinjiang di barat China adalah rumah bagi 10 juta warga Uighur. Kelompok itu, yang membentuk sekitar 45 populasi dari populasi Xinjiang, telah lama menuduh pemerintah Cina melakukan diskriminasi budaya, agama dan ekonomi.
China dituduh melakukan kebijakan represif terhadap warga Uighur dan menahan hak-hak agama, komersial, dan budaya. Sekitar satu juta orang, atau sekitar 7% dari populasi Muslim di Xinjiang, telah dipenjara dalam jaringan yang diperluas dari kamp pendidikan ulang politik.
Dalam sebuah laporan yang dirilis pada September lalu, Human Rights Watch menuduh China melakukan kampanye sistematis pelanggaran Ham terhadap Muslim Uighur di Xinjiang.China sendiri membantah tuduhan itu, mengklaim bahwa warga Uighur dididik di pusat pelatihan kejuruan.