Menu

Terkuak, Begini Tersangka Penyerang Penyidik KPK Novel Berbagi Peran, RM Kendarai Motor, RB yang Siram Air Keras

Siswandi 29 Dec 2019, 00:46
Dua tersangka pelaku penganiayaan terhadap Novel (berbaju orange) saat akan dibawa ke tahanan Bareskrim Polri. Foto: int
Dua tersangka pelaku penganiayaan terhadap Novel (berbaju orange) saat akan dibawa ke tahanan Bareskrim Polri. Foto: int

RIAU24.COM -  Jajaran Kepolisian terus mendalami kasus penganiayaan yang dialami penyidik KPK Novel Baswedan. Setelah menangkap dua tersangka yakni RB dan RM yang diketahui masih anggota Polisi aktif, pengembangan pun dilakukan. Hasilnya, penyidik telah menemukan bagaimana kedua tersangka berbagai tugas dalam aksi tersebut. 

Dalam aksi itu, tersangka RM mengendarai sepeda motor, sementara RB membonceng sekalian menyiram air keras ke muka Novel. 

Demikian diungkapkan kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Polisi Raden Prabowo Argo Yuwono, Sabtu 28 Desember 2019. 

Namun Argo belum bersedia menjelaskan saat ditanya kronologi keduanya melakukan penyerangan itu, termasuk polemik kedua pelaku ditangkap atau menyerahkan diri. 

"Yang terpenting bahwa polisi, penyidik, sudah mencari siapa pelakunya. Kemudian sudah kita amankan, kita bawa ke Polda Metro Jaya," ujarnya, dilansir viva. 

Seperti dirilis media massa, kedua tersangka pelaku penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan diamankan pihak Kepolisian di Jalan Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Kamis malam 26 Desember 2019. Keduanya merupakan anggota polisi aktif.

Kedua pelaku resmi ditahan di Bareskrim Polri selama 20 hari mendatang. Saat pelimpahan penahanan dari Polda Metro Jaya ke Bareskrim Polri, seorang tersangka berinisial RB sempat meneriakkan alasan dirinya menyerang Novel. "Tolong dicatat saya tak suka Novel karena dia pengkhianat," teriak RB.

Sebelumnya, Novel sendiri mengaku tidak kaget saat mengetahui kedua pelaku adalah polisi aktif. Namun ia tak yakin, jika aksi itu dilakukan karena dendam masalah pribadi. 

"Dari awal saya tahu, cuma saya yakin ndak mungkin kalau itu masalah pribadi, ndak mungkin itu terkait dendam pribadi. Tapi lebih lanjut penyidik polri yang baru mulai nangkap  jangan dikomentari dulu, kasihan dia," ujarnya, dilansir detik. 

Namun demikian, Novel sendiri menghormati kinerja Bareskrim dan Polda Metro Jaya. Dia berharap pengusutan pelaku teror ini tak berhenti sampai di sini saja dan dia juga meminta Polri agar objektif menangani perkara. ***