Kisah Lima Anak Panti Asuhan yang Setiap Hari Makan Mie Instan Mentah Ini Bikin Netizen Sedih
RIAU24.COM - Aubren Dudley merupakan wanita berusia 26 tahun yang berasal dari Missouri, Amerika. Meski memiliki usia yang cukup muda, tapi Aubren memutuskan untuk mengangkat 5 anak asuh. Di mana ia mengambil kakak beradik sebagai anak-anak mereka.
Setelah mengadopsi tiga kakak beradik pada tahun 2017, Aubrey dan pasangannya, Zach, memutuskan untuk mengadopsi 2 kakak beradik lagi. Sehingga kini ia memiliki lima anak.
Dilansir dari Metro UK, 28 Desember 2019, ada kisah sedih yang dilihat langsung oleh Aubren. Saat itu ia melihat bagaimana anak-anaknya ini beradaptasi dengan kehidupan baru mereka. Di mana Aubren melihat, salah satu anak angkatnya yang berusia 9 tahun, saat itu tengah memakan mie instan. Tapi bukan mie instan matang yang dimakan oleh mereka, melainkan mie instan yang masih mentah, dengan taburan bumbu di atasnya. Ketika Aubren akan memasakannya untuk mereka, anak angkatnya yang berusia 9 tahun melarangnya.
Menurutnya adik-adiknya memang sudah terbiasa menyantap mie instan yang masih mentah. Karena dulu di panti usaha, mereka tak tahu cara memanaskan air, sehingga dia dan adik-adiknya langsung menyantap mie instan mentah itu tanpa dimasak lebih dulu.
Aubren pun merasa tersentuh dengan kisah anak-anak angkatnya ini. Ia pun membagikan kisah ini ke akun Facebook miliknya, dan langsung viral. Aubren mengatakan bahwa ia sering melihat anak-anak angkatnya, tengah membuka bungkus mie instan, kemudian membagi mie instan mentah tersebut dengan adik-adiknya yang lebih kecil.
Aubren semakin mantap untuk terus mengurus anak-anak angkat ini, karena sejak kecil ia selalu ingin mengadopsi anak-anak yang nasibnya kurang beruntung.
Meski cukup sulit dan mengalami banyak rintangan dalam membesarkan 5 anak sekaligus. Tapi Aubren dan Zach, selalu membantu satu sama lain, mereka juga sudah menganggap bahwa anak-anak angkatnya ini merupakan anak mereka sendiri.
"Misi kami di sini belum selesai. Kita seharusnya lebih sering mendengarkan orang lain, dibandingkan menilai mereka, dan berpura-pura tak melihat keadaan sekitar. Setiap anak-anak yang ada di rumah kami, membutuhkan bantuan kasih sayang hingga medis. Sehingga setiap harinya merupakan hari yang baru bagi kami, dan kami tidak pernah merasa bosan," pungkas Aubren, yang mendapatkan pujian dari banyak orang karena ketulusan hatinya.
R24/DEV