Besok Aksi Bela Uighur, Puluhan Ribu Anggota FPI dan Alumni 212 Siap Geruduk Kedubes China
Rencana Aksi Bela Uighur juga telah disampaikan Ketua Umum FPI Ahmad Sobri Lubis. Menurutnya, pemerintah China telah melakukan hal yang tidak bisa ditoleransi terhadap etnis Uighur di Xinjiang.
FPI, kata Sobri, mengutuk keras tindakan pemerintah China. Sobri mengaku telah menerima informasi bahwa etnis Uighur di China dilarang memiliki dan membaca Alquran. Pemerintah China, lanjutnya, juga mewajibkan etnis Uighur mengikuti kamp re-edukasi.
"Dan dijebloskan ke dalam kamp re-edukasi yang menurut beberapa laporan LSM HAM internasional justru tempat di mana banyak penyiksaan serta pelecehan seksual terjadi," ujar Sobri.
Selain itu, Sobri mengaku telah menerima informasi bahwa pria etnis Uighur yang mendekam di kamp re-edukasi dipaksa menerima orang asing nonmuslim untuk tinggal satu atap dengan keluarga atau istrinya. Bila menolak, pria Uighur akan dituduh sebagai ekstremis radikal.
"Dan dijebloskan ke dalam kamp re-edukasi yang menurut beberapa laporan LSM HAM internasional justru tempat di mana banyak penyiksaan serta pelecehan seksual terjadi," ujar Sobri.