Mengenal Zhu Hailun, Otak di Balik Penahanan 1 Juta Muslim Uighur di China
RIAU24.COM - Sosok Zhu Hailun muncul dalam bocoran dokumen yang diungkap pada tahun 2017. Dokumen itu ditandatangani oleh Zhu. Seorang ahlo bahasa Uighur bahkan mengenali tanda tangan Zhu di kop surat beberapa halaman dokumen rahasia itu. Si ahli bahasa itu pernah mengaku pernah berkerja sebagai penerjemah di Kashgar ketika Zhu menjawab sebagai salah satu pejabat di kota itu.
"Ketika saya melihat dokumen itu saya tahu itu dokumen penting," kata ahli bahasa Abduweli Ayup yang kini tinggal di pengasingan, seperti dilansir laman AP bulan lalu. "Dia adalah orang yang ingin segalanya berada di bawah kekuasaannya. Segalanya".
Zhu diketahui sebagai sosok yang berperan penting dalam merencanakan dan mengeksekusi program untuk menahan lebih dari 1 juta warga Uighur di kamp penahanan di Provinsi Xinjiang.
Lalu, siapa sebenarnya Zhu Hailun? Berikut ulasanya.
Etnis Han yang Fasih Bahasa Uighur
Zhu diketahui berasal dari etnis Han, mayoritas etnis di China. Zhu lahir pada Januari 1958 di Kabupaten Lianshui, Jiangsu dan bersekolah di Sekolah Partai Xinjiang. Zhu bergabung dengan Partai Komunis China pada Mei 1980, dan pada 1990, Zhu sudah fasih bahasa Uighur.
"Kalau Anda tidak melihat langsung Anda tidak akan mengira dia etnis Han. Ketika dia berbicara bahasa Uighur, dia benar-benar seperti orang Uighur karena dia tumbuh di sana," kata pengusaha Uighur yang tinggal di Turki dan menolak identitasnya diketahui.
Menurut Konsorsium Jurnalis Investigasi Internasional (ICIJ), Zhu memiliki dampak besar pada perencanaan strategis kamp pendidikan ulang Xinjiang. Kamp ini menampung jutaan jiwa bangsa Uighur. Mereka diajarkan bahasa dan budaya Tiongkok.
Politisi China
Zhu merupakan sosok politisi China. Dia bergabung dengan Partai Komunis China pada Mei 1980. Kemudian pernah menjabat sebagai ketua partai Urumqi, ibukota wilayah Xinjiang sejak 2009 hingga 2016. Pada April 2016, Zhu menjabat sebagai Wakil Sekretaris Partai Daerah Otonomi Uighur Xinjiang pada April 2016.
Licik dan Penuh Tipu Daya
Sosok Zhu ternyata dibenci banyak orang, salah satunya pengakuan dari pengusaha Uighur yang tinggal di Turki. Pengusaha itu mengetahui nama Zhu dari kerabatnya sesama orang Uighur yang menjalin hubungan bisnis dengan Zhu. Temannya itu sangat terkesan dan menyebut Zhu sosok yang sangat terampil, pejabat etnis Han di birokrasi Uighur yang bisa diajak bekerja sama.
Namun setelah bertahun-tahun mengenal Zhu dan mengetahui soal penangkapan, si pengusaha itu kemudian punya kesimpulan berbeda.
"Dia orang yang licik dan penuh tipu daya. Dia sangat kejam karena memerintahkan penggerebekan rumah-rumah warga Uighur pukul 03.00 dan para petani di sana bisa menyanyikan lagu populer yang berjudul "Zhu akan datang" untuk mengolok-oloknya karena sifatnya yang demikian.
"Dia memberi perintah seakan petani itu adalah tentara. Kami semua adalah tentaranya," kata Ayup.
Sumber: Merdeka