Menu

Meski Praktis, Instruktur Sarankan Jangan Memasang Kasur Dalam Mobil, ini Penjelasannya

M. Iqbal 25 Dec 2019, 22:01
Ilustrasi/net
Ilustrasi/net

RIAU24.COM - Bagi sebagian orang Indonesia, memasang kasur di kabin mobil menjadi salah satu cara murah dan mudah saat melakukan perjalanan jarak jauh.

"Memang menjadi suatu fenomena pada saat libur seperti ini semua orang mencoba membawa semua anggota keluarganya. Kadang kabin mobil jadi sempit, karena itu mereka mencoba memberi kenyamanan," kata instruktur dan founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu, dikutip dari detikcom, Rabu 25 Desember 2019.

Untuk memberi kenyamanan lebih, pengendara biasanya akan mencopot jok-jok yang ada dan menggantinya dengan kasur atau matras, supaya penumpang anak-anak bisa bermain dan tidur secara nyaman di mobil. Meski membuat tingkat kenyamanan bertambah, tapi dari sisi keamanan jelas sangat jauh berkurang.

zxc1

"Perlu diketahui, ketika kita di jalan raya itu potensi kecelakaan tidak hanya dari tabrakan atau ditabrak. Tapi bisa saja terguling dan lain-lain. Nah, kalau seandainya terjadi kecelakaan, maka penumpang yang tidak terikat dan benda-benda yang tidak terikat di dalam mobil itu akan bergerak," jelas Jusri.

Jusri menambahkan, orang dan benda-benda yang tidak terikat dengan tali atau seat belt, maka bisa bergerak dengan kekuatan momentum yang ada. 

"Secara kasar bisa diilustrasikan, kalau dia nabrak pada kecepatan 100 km/jam. Maka orang dan benda-benda yang tidak terikat seperti tas atau kaleng, itu akan bergerak dengan kecepatan 100 km/jam. Padahal di saat yang sama kendaraan sudah berhenti," kata dia.
zxc2

"Yang terjadi benda-benda itu akan menabrak batasan yang ada. Kaca, pilar A, pilar B, dan sebagainya. Dan itu bisa mematikan. Dan bahkan penumpangnya bisa terlempar dari mobil," lanjutnya. 

Untuk itu, dari kaca mata safety driving sangat tidak direkomendasikan memasang kasur di dalam mobil untuk alasan memberi kenyamanan kepada penumpang. 

Apalagi pengendara mobil jarak jauh saat ini juga telag dimanjakan dengan fasilitas infrastruktur tol yang memadai, sehingga punya kesempatan melaju dengan kecepatan tinggi.