Ternyata, Begini Beda Nasib Rudiantara dan Susi Pudjiastuti Dalam Bursa Calon Bos BUMN
RIAU24.COM - Meski tak terpilih sebagai petinggi di tubuh PT PLN, namun Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan, mantan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara tetap masuk bursa sebagai calon bos BUMN. Sejauh ini, namanya tetap ada dalam daftar yang dibuat Tim Penilai Akhir (TPA) yang dipimpin langsung Presiden Jokowi.
Tapi nasib berbeda tampaknya dialami mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti. Meski namanya cukup santer disebut-sebut sebagai salah satu calon bos di perusahaan plat merah itu, ternyata nama Susi tidak ada dalam daftar TPA.
Dilansir okezone, Erick Thohir mengatakan, pihaknya memang akan memasukan nama-nama menteri dan wakil Menteri untuk mengisi posisi strategis itu. Namun terkait nama Susi, Erick mengatakan nama itu belum ada masuk di TPA.
"Nama bu Susi untuk sementara ini tidak ada ujarnya," ujarnya, kepada wartawan di SPBU MT Haryono, Jakarta, Senin 23 Desember 2019.
Tetap Masuk
Sementara itu, kondisi yang jauh berbeda dialami mantan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara. Sebelumnya, Rudiantara sempat disebut-sebut sebagai calon kuat untuk jabatan Direktur Utama PT PLN.
Namun fakta terbaru menunjukkan, Menteri Erick telah mengumumkan bahwa Zulkifli Ziani lah yang ditunjuk mengepalai perusahaan listrik tersebut.
Dilansir cnbc indonesia, Zulkifli menjadi bankir kedua yang memimpin PLN setelah Sofyan Basyir, yang sebelumnya menjadi Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk.
Pria kelahiran Bukittinggi, Sumatera Barat 13 Januari 1956 lalu itu merupakan bankir kawakan yang berkiprah selama 31 tahun. Dia mengawali karir di di industri perbankan dengan bergabung di Bank Bapindo (sekarang PT Bank Mandiri Tbk) sebagai staf account officer (AE).
Menurut Erick, jika tidak terpilih sebagai Direktur Utama PT PLN, nama Rudiantara akan tetap dicalonkan sebagai Bos BUMN. Hanya saja dirinya tidak menyebutkan akan ditaruh di posisi mana Rudiantara nantinya.
"Masa orang bagus ke depak, pastinya proses itu ada, orang bagus pasti akan kami rekrut lah, kan 142 BUMN butuh komut dan dirut yang bagus-bagus," tambahnya. ***