Meski Terkendala Hujan, Dinas PUPR Pekanbaru Klaim Beton Jalan Badak Sudah 350 Meter
RIAU24.COM - PEKANBARU - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pekanbaru mengakui kontraktor kesulitan mengerjakan Jalan Badak Ujung di Kelurahan Tuah Negeri, Kecamatan Tenayan Raya. Pasalnya, area tersebut didominasi tanah liat.
Kepala Dinas PUPR Pekanbaru Indra Pomi Nasution di Mal Pelayanan Publik (MPP), Kamis (19/12/2019) kemarin, mengatakan, pembangunan Jalan Badak Ujung butuh penggalian tanah lebih dalam. Karena, elevasi tanah belum cukup untuk penurunan enam meter di persimpangan Jalan Badak Ujung dengan Jalan 70. Sementara, pihak kontraktor yang membangun Jalan 70 sudah menyesuaikan di elevasi itu.
"Makanya, pekerjaan Jalan Badak Ujung itu agak terganggu. Karena, lahan untuk pembangunan jalan memiliki lebar 10 meter," ujar Indra Pomi.
Sekarang, Jalan Badak Ujung dalam tahap pelebaran. Sebelumnya, jalan ini berbatasan dengan tanah yang dipotong hingga berbentuk tebing yang rawan longsor.
"Tebing itu akan kami potong. Sekarang, kami sedang mengupayakan Jalan Badak Ujung lebih luas lagi," ungkap Indra Pomi.
Pengerjaan Jalan Badak Ujung dilakukan saat musim hujan. Sedangkan tanah yang dibangun jalan beton hampir seluruhnya tanah liat.
"Sehingga, tanah liat kena hujan akan menjadi bubur. Tapi dengan bekerja keras, mereka sudah membangun jalan beton hingga 350 meter," sebut Indra Pomi.
Kini, tahap akhirnya pengerjaan adalah persimpangan antar Jalan Badak Ujung dengan Jalan 70. Pihak kontraktor diminta menyesuaikan ketinggian Jalan Badak Ujung dengan Jalan 70 yang dikerjakan kontraktor lain.
"Mengenai jalan yang di ujung itu memang saya minta disesuaikan dulu. Tim surveyor masing-masing kontraktor ini supaya bertemu untuk membicarakan posisi di persimpangan itu," jelas Indra Pomi.
Diharapkan, pembangunan Jalan Badak Ujung ini selesai sesuai target yaitu akhir 2019. Tapi kondisi di lapangan berbeda. (R24/put)