Lima Tanda Bila Anda Harus Berhenti Minum Susu, Nomor Dua Sering Dialami Perempuan Indonesia
RIAU24.COM - Dari patah tulang hingga kelelahan, produk susu dapat menjadi alasan utama beberapa masalah kesehatan Anda. Dan Anda mungkin bahkan tidak berpikir untuk menyalahkan susu. Jadi, lain kali saat Anda menyiapkan daftar belanja Anda, Anda mungkin harus mempertimbangkan hal ini.
Seperti dilansir Riau24 dari Bright Side, berikut beberapa gejala yang harus Anda tinjau sambil mempertimbangkan hubungan Anda dengan produk susu.
1. Anda merasa lelah hampir sepanjang waktu
Susu mengandung molekul opiat yang membuat Anda merasa tertidur. Tapi secara ilmiah, itu tidak berarti itu akan membuatmu tidur nyenyak. Karena sulit dicerna, ia melelahkan tubuh Anda dengan mencoba menghasilkan energi untuk memecahnya, yang mengganggu siklus tidur Anda. Agar tidur lebih nyenyak, Anda bisa mencoba makan buah dan sayuran yang kaya triptofan seperti brokoli, ubi, pisang, atau apel.
2. Anda memiliki jerawat
3. Pencernaan Anda tidak lancar
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa 65-70% populasi dunia menderita intoleransi laktosa. Bahkan jika ASI memiliki jumlah laktosa yang lebih tinggi secara relatif, susu sapi lebih sulit dicerna untuk kita. Keluhan seperti kembung, mual, gas, dan diare secara teratur mungkin menyuruh Anda berhenti minum susu.
4. Anda memiliki rasa sakit yang tampaknya muncul entah dari mana
Karena susu sangat asam, itu menyebabkan peradangan, yang melukai sendi dan otot Anda, menurut penelitian ini. Jika Anda berolahraga dan mengalami kesulitan pulih dari sakit otot, cobalah mengurangi konsumsi susu Anda.
5. Anda mengalami kabut otak
Kabut otak bukan penyakit, tetapi gejala. Ini menyebabkan masalah memori, ketidakmampuan untuk fokus, dan ketidakjelasan mental. Bahkan jika ada beberapa alasan lain, konsumsi susu yang berlebihan juga dapat menjadi pemicu kabut otak karena tingginya tingkat kasein dalam susu yang menyebabkan perasaan kepuasan yang salah. Banyak penelitian menunjukkan bahwa mengurangi konsumsi ASI dapat membantu melawan depresi.
R24/DEV