Menu

Memasak Sarapan di Dalam Kereta, Puluhan Penumpang di Pakistan Ini Tewas Terpanggang

Devi 17 Dec 2019, 10:23
Ilustrasi
Ilustrasi

RIAU24.COM -  Tragis, hanya demi menghemat makanan, terkadang ada penumpang yang memutuskan untuk memasak sarapan di dalam kereta di Pakistan. Meski terpapar jelas larangan masak dan membawa minyak goreng ke dalam kereta, tapi para penumpang ini tak memiliki pilihan lain. Tak hanya satu atau dua saja, banyak penumpang di kelas ekonomi yang memang sering masak di dalam kereta.

Hal tersebut malah membuat kecelakaan hebat, dan ini merupakan kali pertama yang terjadi di Pakistan. Karena biasanya kecelakaan kereta di Pakistan terjadi karena banyaknya rel dan kereta yang sudah tak layak jalan.

Setidaknya, lebih dari 75 korban jiwa yang tewas dalam kecelakaan tersebut. Kereta dikabarkan meledak di sekitar area kota Liaquatpur, Pakistan, pada akhir Oktober lalu. Akibat lalapan si jago merah, kondisi puluhan korban jiwa tampak begitu mengenaskan, bahkan tak bisa teridentifikasi lagi. Gerbong kereta terbakar, dan melahap habis para penumpang yang ada di sana.

Setelah diselidiki, ternyata penyebab ledakan berasal dari gas yang digunakan para penumpang untuk memasak sarapan. Saat itu, kereta dari Karachi yang tengah menuju Rawapindi tersebut mengangkat lebih dari 933 penumpang. Ledakan di dalam kereta ini rupanya disebabkan oleh api yang dipicu dari minyak goreng, yang dibawa para penumpang di kelas ekonomi yang saat itu membawa lebih dari 207 penumpang.


Kompor gas ini digunakan untuk para pengunjung yang miskin untuk masak dan membuat sarapan. Para pengunjung yang tak punya uang, sering menyelundupkan minyak goreng, kompor gas kecil, hingga peralatan lainnya untuk memasak di dalam kereta.

Menurut Menteri Perkeretaapian di Pakistan, Sheikh Rashid Ahmed mengatakan penyebab kecelakaan ini berasal dari para penumpang, yang saat itu tengah bersiap masak untuk sarapan, dan kereta yang bergerak terlalu cepat membuat kompor gas kecil itu meledak. Menurutnya ini merupakan kecelakaan kereta api terparah selama 15 tahun terakhir. Banyak korban yang tewas karena meloncat dari dalam kereta yang masih melaju kencang, sementara yang lainnya hangus terbakar di dalam sana.

Kereta Tezgam, merupakan layanan kereta cepat yang membawa penumpang dari Karachi ke Rawalpindi, di Pakistan. Memiliki arti 'pelari yang cepat', kereta Tezgam termasuk salah satu kereta tua di Pakistan yang masih beroperasi. Setiap harinya kereta Tezgam beroperasi menempuh jakar sekitar 1,548 kilometer. Dengan waktu tempuh mencapai 25 jam. Kereta ini terbagi dalam tiga kelas, yaitu kelas ekonomi, kelas AC Business, dan AC Sleeper. Pada saat kecelakaan terjadi, waktu menunjukkan pukul 6 pagi.


Saat itu kebanyakan penumpang di kelas ekonomi, yang merupakan orang-orang tidak mampu mulai memasak untuk sarapan mereka, karena mereka tak mampu untuk membeli makanan di kereta. Setelah ledakan terjadi, hampir seluru penumpang di kelas ekonomi panik, dengan kereta yang terus melaju cepat meski sudah dalam kondisi terbakar.

Setidaknya ada lebih dari 75 penumpang yang tewas, karena meloncat dari gerbong kereta, atau terbakar di dalam gerbong kereta. Menurut saksi mata, kereta tetap melaju kencang lebih dari lima menit setelah kereta itu terlalap api.

 

R24/DEV